HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Wali Kota Gorontalo Marten Taha tak membiarkan masyarakatnya, terkena dampak buruk pekerjaan revitalisasi Sungai Bolango meski pekerjaan fisik itu kewenangan dari BWSS II Provinsi Gorontalo.
Hal ini terlihat dari kunjungan dilakukan Marten Taha, bersama unsur Dinas PUPR Kota Gorontalo, BWSS II Provinsi Gorontalo dan unsur Wihara Gorontalo di lokasi rencana pelaksanaan revitalisasi Sungai Bolango Kamis (03/11/2022).
“Memang benar urusan pekerjaan fisik sungai ini leading sektornya BWSS II Gorontalo. Akan tetapi, Pemerintah Kota Gorontalo sebagai pemilik wilayah, bertanggungjawab memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakatnya, agar jauh dari dampak serta masalah juga kendala ..,”
“Kami pastikan keberadaan lonceng dan bangunan bagian belakang Wihara, jauh dari dampak pelaksanaan revitalisasi Sungai Bolango ..,”
“Tadi kami sudah meninjau bersama Dinas PUPR Kota Gorontalo dan BWSS II Gorontalo, memastikan apa saja yang menjadi kendala dan masalah kemudian kami carikan solusinya,” ujarnya.
“Tidak hanya itu saja, meski pekerjaan infrastruktur ini menjadi tanggungjawab BWSS II Gorontalo ..,”
“Kami dari Pemerintah Kota Gorontalo terlebih saya sendiri, memiliki hak untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat saya,” timpalnya.
Secara terpisah melalui selular Kabid SDA Dinas PUPR Kota Gorontalo Multazam katakan, sejak tahun 2021 Dinas PUPR Kota Gorontalo sudah sekitar lima kali melakukan pengukuran di lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan.
Bahkan dari kunjungan Kamis (03/11/2022), Ia katakan Dinas PUPR Kota Gorontalo sendiri masih akan melakukan pengukuran ulang dan peninjauan kembali lokasi yang akan dilaksanakan revitalisasi Sungai Bolango.
Sebab, disetiap pengukuran yang dilakukan Dinas PUPR Kota Gorontalo sering terjadi perubahan titik lokasi pekerjaan.
“Pada intinya, pelaksanaan revitalisasi Sungai Bolango yang berdekatan dengan Wihara atau rumah ibadah ini, tidak ada kendala. Hanya saja, kami mencegah dampak dari pelaksanaan pekerjaan fisik tersebut ..,”
“Rencana pelaksanaan pekerjaan fisik ini pengukurannya sudah kami lakukan sejak tahun 2021 kemarin, dan hasilnya kami serahkan kepada BWSS atau balai sungai ..,”
“Akan tetapi, dari setiap hasil pengukuran terus terjadi perubahan struktur lokasi. Sehingga, kami pun harus melakukan pengkuran lagi dari hasil kunjungan kami bersama Bapak Wali Kota Gorontalo tadi,” ujarnya.
Langkah antisipasi yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo melalui Dinas PUPR Kota Gorontalo, yakni keamanan lonceng dan struktur bagian belakang bangunan Wihara yang berseblahan dengan Sungai Bolango.
Dan dari peninjauan yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo, Wihara dipastikan jauh dari dampak pekerjaan revitalisasi Sungai Bolango.
Bahkan ketika pekerjaan revitalisasi Sungai Bolango itu berlangsung, posisi lonceng dan struktur bagian belakang bangunan Wihara dipastikan tidak akan bergeser.
“Pada peninjauan kami bersama Pak Wali Kota Gorontalo dan unsur BWSS tadi, keamanan lonceng dan struktur bagian belakang Wihara menjadi permintaan masyarakat ..,”
“Dari penjelasan BWSS bahwa, lokasi lonceng dan struktur bagian belakang bangunan Wihara tidak ada kena dampak atau terpengaruh dari pelaksanaan pekerjaan sungai ..,”
“Karena ada jarak yang akan dibangun di bagian ujung tanggul dan boronjong, sekitar 18 meter atau 22 meter. Kami dari unsur Dinas PUPR Kota Gorontalo sendiri ..,”
“Tugas kami hanya melakukan pengukuran dan menyusun perencanaan anggaran, selebihnya bergantung dari BWSS sebagai pemegang kendali pekerjaan Sungai,” terangnya.(bnk/habari.id).