HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Proyek pengadaan barang, berupa pengadaan sepatu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Tulungagung yang bersumber dari APBD 2021, banyak memunculkan pertanyaan di kalangan rekanan.
Paket pekerjaan pengadaan barang yang ter-upload dalam Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dengan nomenklatur paket pengadaan sepatu SMP dan MTs berkode paket 4395449 dengan nilai pagu paket sebesar Rp. 2.810.295.000,00, dilakukan dengan metode Penunjukan Langsung.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Syaifudin Juhri, saat dikonfirmasi menjelaskan beberapa faktor yang menjadi alasan, termasuk soal waktu.
“Kita terbentur waktu. Lagi pula, sudah dua kali gagal. Dengan pertimbangan itu, maka dilakukan Penunjukan Langsung perusahaan pengadaan barang itu,” ungkap Syaifudin melalui pesan singkat di WhatsApp.
Pada itu, juga sempat menanyakan apa alasan hingga pengadaan sepatu itu gagal tender. Tapi tak ditanggapi Syaifudin.
Syaifudin hanya menjelaskan soal hal yang dijadikan dasar hingga pekerjaan pengadaan dengan nilai Rp. 2.810.295.000,00 itu dilakukan dengan metode Penunjukan Langsung. Pihaknya tetap mengacu pada Peraturan LKPP Perlembaga No 12 tahun 2021.
“Ada cantolan hukumnya, mas. Kalau gak ada, apa berani ULP menunjuk penyedia. Peraturan LKPP
Perlembaga No 12 tahun 2021 yang jadi dasar kita,” ungkap Syaifudin yang berhasil dihubungi Senin (23/8/2021).
Ter-upload dalam Sistem LPSE masih satu peserta Perseroan Terbatas (PT) Gradinal Perdana Perkasa lengkap dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)nya.
“Iya mas, perusahaan sepatu langsung, Nama pabrik, PT Gradinal Perdana Perkasa, dengan Alamat Jl. Simo Tambaan II/72-A Kel. Simomulyo Kec. Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur,” tutupnya.(fal/habari.id)
