HABARI.ID, DEKOT I Pelaksanaan program MBG (Makanan Bergizi Gratis) di Kota Gorontalo, mendapat sorotan Komisi Satu DPRD Kota Gorontalo, karena dinilai tidak maksimal dan tidak merata di semua sekolah di Kota Gorontalo.
Hal ini seperti disampaikan Wakil Ketua Komisi Satu DPRD Kota Gorontalo, Hi. Darmawan Duming, saat di temui awak media usai melakukan peninjauan pelaksanaan ujian di sekolah dasar di tujuh kecamatan di Kota Gorontalo Senin (05/05/2025).
Hi. Darmawan Duming yang juga Aleg dari Fraksi PDIP DPRD Kota Gorontalo itu tegaskan, ketidak maksimalnya program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto tersebut, memberikan dampak buruh terhadap siswa.
“Awal di launching dan di luncurkan program prioritas Presiden RI Bapak Prabowo Subianto ini yaitu MBG, kami sangat mendukungnya dan setuju. Karena tujuannya sangat baik, selain membantu masyarakat khususnya kurang mampu dari segi ekonomi, program ini membantu siswa SD mendapatkan gizi yang baik ..,”
“Akan tetapi, dalam perjalanan program MBG ini di Kota Gorontalo membuat kami geram dan kecewa, karena program prioritas Presiden RI ini tidak berjalan maksimal di daerah. Menurut kami, pihak yang paling bertanggungjawab pada program MBG ini harus mengevaluasi setiap perwakilan di daerah,” tegas Hi. Darmawan.
Anggota DPRD Kotab Gorontalo Empat Periode itu sampaikan memang ini hanya persoalan kecil, tetapi memberikan dampak tidak baik terahdap siswa. Karena tidak terpenuhnya gizi siswa-siswi ini, bisa memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan serta daya ingat.
Bahkan tidak hanya itu tambah Hi. Darmawan Duming, dimana ketidak meratanya pelaksanaan program MBG di Kota Gorontalo, akan menimbulkan kecemburuan sosial di setiap lembaga pendidikan di Kota Gorontalo.
“Kalau pelaksanaan program MBG ini tidak maksimal dan tidak merata, akan menimbulkan kecemburuan sosial di setiap lembaga pendidikan, terkesan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pilih kasih menerapkan program tersebut. Kemudian, tidak terpenuhnya gizi secara merata bagi siswa-siswi, bisa menghambat tumbuh kembangkan anak termasuk daya ingat mereka ..,”
“Kami minta Pemerintah Kota Gorontalo dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, harus ambil sikap. Kalau perlu menyurat ke Pemerintah Pusat, bahwa program MBG di Kota Gorontalo tidak merata,” timpalnya dengan tegas menutup.(bm/habari.id).