Masih di Tengah Pandemi, Industri Perhotelan Mulai Bangkit

oleh
Industri Perhotelan
Manager dan owner Millinov Boutique Hotel saat jumpa pers.[foto_habari.id]
banner 468x60
HABARI.ID I Sektor ekonomi ‘dihantam habis-habisan’ oleh pandemi. Sektor informal, termasuk di dalamnya ekonomi kreatif, industri perhotelan dan pariwisata, yang pada masa sebelum pandemi COVID-19 tumbuh berkembang secara masif, kini menjadi sektor yang paling merasakan dampaknya.

Tingkat okupansi hotel yang berkurang, menjadi pukulan berat bagi industri perhotelan dan pariwisata.

Kendati berbagai program intervensi terus digulirkan pemerintah, para pemilik modal dan pelaku usaha, masih enggan dan hitung-hitungan untuk melanjutkan dan mengembangkan usahanya atau membuka usaha baru.

“Memang butuh keberanian untuk membuka dan mengembangkan usaha di masa pandemi COVID-19 ini,” ungkap owner Millinov Boutique Hotel, Agus Makarawo, di acara peluncuran el’Z Coffee Shop, Jum’at (27/11/2020).

Agus Makarawo (owner Millinov Boutique Hotel) dan Elinda Zandra (owner el”Z Coffee Shop) dan Regina Auditya selaku Manager Millinov Boutique Hotel.[foto_istimewa]
Dibukanya el’Z Coffee Shop, kata Agus, masih menjadi bagian dari rencana pengembangan Millinov yang sempat tertunda akibat pandemi.

“Kita tak harus pasrah dengan keadaan. Membuka el’ Coffee Shop sudah lama kita rencanakan. Dan alhamdulillah, baru bisa terealisasi sekarang ini tepat di moment ulang tahun Millinov Boutique Hotel yang keempat ini,” kata Agus.

Agus yang lama tinggal di Jakarta, tetap memilih mengembangkan usahanya yang ada di Gorontalo juga untuk mewujudkan niat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Gorontalo.

“Selain menciptakan lapangan pekerjaan, kita juga ingin membantu pemerintah mengembangkan sektor industri perhotelan dan pariwisata, serta menggairahkan ekonomi di kota Gorontalo,” kata Agus.

Tingkat okupansi hotel yang mengalami penurunan drastis di masa pandemi, menjadi kesempatan bagi Agus untuk mengembangkan Millinov Boutique Hotel.

“Kebetulan tingkat okupansi hotel berkurang, kita kembangkan dan renovasi sedikit-sedikit agar tidak menganggu para tamu yang nginap. Kita tak bolah pasrah kepada keadaan. Harus ada keberanian untuk mulai membangkitkan industri perhotelan,” kata Agus.

Pilihan untuk membuka el’Z Coffee Shop di tengah pandemi, menjadi bagian dari strategi pengembangan yang dilakukan manajemen Millinov.

“Apa yang kita lakukan ini, paling tidak bisa menggairahkan industri perhotelan di Gorontalo yang lesu. Kita harus bangkit,” kata Agus Makarawo.

Sementara itu, Elinda Zandra, pemilik el’Z Coffee Shop, mengungkapkan coffee shop yang dibukanya dirancang sedemikian rupa untuk memberi kenyamanan bagi pengunjung.

“Baik interior maupun eskteriornya, kita rancang sebagus mungkin. Begitu juga dengan menunya yang tetap mengandalkan varian kopi lokal di-mix dengan bahan lain untuk menambah cita rasa. Coffee shop ini bisa menjadi tempat yang nyaman bagi para pencinta kopi,” kata Elinda.

Soal penerapan protokol kesehatan, Millinov Boutique Hotel juga sudah menerapkan secara ketat. “Millinov pada 18 November, sudah diaudit protokol kesehatannya dan sudah tersertifikasi CHSE ( (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) yang merupakan program pemerintah untuk pelaku usaha dan ekonomi kreatif …,”  

“CHSE yang mendapat point 88 persen ini, akan kita pampang di reception. Tempat ini juga sudah menyiapkan saniter,” kata Manager Millinov Boutique Hotel, Regina Auditya.(fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan