May Day is Kolaborasi Day: Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktifitas Nasional

oleh -153 Dilihat
oleh
Ilustrasi.

HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Kata Sekrataris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid, saat mewakili Wali Kota Gorontalo Hi. Adhan Dambea, Minggu  (04/05/2025) pada kegiatan dialog sosial bahwa hari buruh internasional, atau May Day bukan hanya seremonial belaka. 

Dimana momen May Day adalah hari untuk memperingati sekaligus menghargai dedikasi semua pekerja, yang telah menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi bangsa termasuk Kota Gorontalo. 

“Setiap keringat yang tercurah, setiap kerja keras yang dilakukan adalah bagian dari perjalanan panjang menuju kesejahteraan bersama dan kamajuan daerah. Dalam peringatan May Day tahun ini, secara nasional terdapat enam isu strategis menjadi tuntutan buruh ..,”

“Pertama lindungi buruh dalam UU ketenagakerjaan yang baru, kedua antisipasi PHK massal dan bentuk satgas PHK, ketiiga tolak outsourching dan hubungan kemitraan ..,” 

“Kemudian keempat wujudkan upah layak, kelima berantas korupsi dengan mengesahkan RUU tentang perampasan aset, terakhir adalah lindungi pembantu rumah tangga dengan mengesahkan RUU PPRT,” terang Sekda.

Lanjut Ismail Madjid, terkait dengan enam tuntutan buruh tersebut merupakan isu strategis nasional yang berkaitan dengan regulasi di Pemerintah Pusat. Dan tentunya, juga berkaitan dengan Pemerintah Kota Gorontalo, sebagai satu kesatuan dari Pemerintah Pusat. 

Selain itu tambah Ismail Madjid, kaitan dengan tema merajut kebersamaan untuk peningkatan kesejahteraan pekerja dan produktifitas nasional, tentu bukan hanya sebatas seremonial belaka. 

“Dimana tema ini mengingatkan bahwa tantangan dunia kerja saat ini tidak bisa dihadapi secara sendiri-sendiri. Diperlukan membangun kekuatan kolaborasi antara pekerja, pengusaha dan pemerintah, demi terciptanya lingkungan kerja yang produktif, harmonis dan berdaya saing,” jelasnya. 

Senada ditambahkan Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM Kota Gorontalo, Nixon Rahman bahwa pekerja dan pengusaha adalah dua pilar yang saling meguatkan. 

“Tanpa pekerja yang berdedikasi, maka tidak akan tercapai produktifitas. Demikian pula tanpa pengusaha yang berkomitmen, tidak akan tercipta lapangan kerja,” singkatnya. 

Sementara itu Ketua FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) Provinsi Gorontalo, Meyske Abdullah berharap dengan tegas Pemeritah Kota Gorontalo bisa mewujudkan keenam tuntutan buruh yang telah dibacakan Sekertaris Daerah Kota Gorontalo. 

“May Day Is Kolaborasi Day. Ini bukan hanya jargon belaka, tetapi memiliki makna yang dalam, dimana kami berharap Pemerintah Daerah terutama Pemerintah Kota Gorontalo, bisa merealisasikan apa yang menjadi tuntutan butuh di momen hari buruh internasional ini. Karena keenam tuntutan tersebut erat kaitannya dengan hajat hidup orang banyak,” ungkapnya. 

Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM Kota Gorontalo, Hj. Maryam Bokiu sampaikan ada beberapa hal yang menjadi maksud dan tujuan kegiatan dialog yang berlangsung di halaman Gelanggang Olahraga Nani Wartabone itu. 

“Selain menghadirkan narasumber baik Ketua FSPMI Provinsi Gorontalo, Ibu Meyske Abdullah, Ketua KSPSI, Sekretaris Daerah Pak Ismail Madjid mewakili Wali Kota Gorontalo dan sejumlah pejabat baik vertikal dan pemerintahan daerah ..,”

“Kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan yaitu, mengantisipasi terjadinya gejolak ketenagakerjaan seperti aksi unjuk rasa besar-besaran, menciptakan kondisi hubungan industrial yang kondusif, dinamis dan berkeadilan. Serta membangun komunikasi dan kerjasama yang positif antara pekerja, pengusaha dan pemerintah atau disebut Tripartit,” pungkasnya.(bm/habari.id).

Baca berita kami lainnya di