HABARI.ID I “Kita harus menyikapi persoalan ini secara bijak, tanpa harus merugikan masyarakat. Saya juga mengimbau kepada masyarakat Gorontalo yang ada di rantau, agar tidak terpancing dengan isu-isu yang provokatif. Jaga kerukunan antar umat beragama dengan baik”.
Begitu yang diungkap Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengomentari peristiwa rusaknya Mushalah di Perum Agape, Tumaluntung, Kauditan, Minahasa Utara.
Informasi tentang pengrusakan mushalah itu, tak hanya diperolehnya dari pemberitaan di media daring. Ia sempat melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama di Kota Manado.
“Saya coba koordinasi dengan unsur yang ada di Kemenag Kota Manado. Persoalan ini sudah di mediasi. Seluruh unsur dilibatkan, termasuk kepolisian dan organisasi masyarakat,” kata Marten.
Menyangkut pengurusan izin pembangunan mushalah, sudah disiapkan oleh pengelola mushalah, dan akan dikawal kepolisian. Dimana aparat kepolisian dan pemerintah daerah setempat, memfasilitasi sampai dengan mushalah tersebut memiliki izin resmi.
“Pemerintah setempat dan unsur kepolisian sudah menangani ini. Saya berharap dan mengimbau masyarakat Gorontalo yang ada di rantau, agar tidak terprovokasi dengan informasi yang beredar luas di media sosial …,”
“Yang terpenting adalah, terus jaga keharmonisan antara umat beragama di Sulut. Karena Torang samua basudara,” kata Marten.(4bink/habari.id)