HABARI.ID | Komunitas Pecinta Al-Quran (Kotaqu) kembali menghidupkan kegiatan Syiar dan Dakwah di Kota Gorontalo, Jumat (06/01/2023). Pembina Kotaqu, Adhan Dambea mengungkapakan melalui festival keagamaan, sebagai salah satu upaya untuk menekan penggunaan minuman keras (Miras) dan meminimalisir tindak kekerasan.
Menurut Adhan Dambea, Syiar dan Dakwah sudah berhenti sejak 15 tahun silam, rencananya akan 50 Kelurahan di Kota Gorontalo yang bakal menjadi sasaran kegiatan Syair dan Dakwah tersebut, dan itu sudah ia mulai dari Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan.
“Sejak saya menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Gorontalo dan Wali Kota Gorontalo sudah berjalan tapi sekarang terhenti. Kalau konsep pembangunan saya dulu adalah membangun manusia seutuhnya, baik urusan duniawi dan urusan akhirat,” jelas Adhan Dambea.
Bagi Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo itu, sebagai warga Kota Gorantalo ia memiliki tanggungjawab membina moral rakyat. Dengan terbangunnya moralitas masyarakat melalui kegiatan keagamaan, ia meyakini akan ada dampak positif yang dapat diperolah masyarakat.
“Membangun daerah itu bukan sekedar soal dunia saja, kalau urusan dunia ditonjolkan dan melupakan pembagunan moral dan karakter melalui keagamaan maka kekerasan itu pasti bisa terjadi, dengan Syair dan Dakwah ini bukan menghapuskan, tapi meminimalisir tidak kekerasan, miras hingga narkoba, karena warga akan mengacu oada ajaran agama,” ungkap Adhan.
Dia menilai antisias warga begitu tinggi dalam berpartisipasi kegiatan keagamaan, untuk itu Aleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu berencana bakal molombakan lagu-lagu religi dan Qasidah di tingkat Kota Gorontal untuk meningkatkan Ukhuwah Islamiyan dan melestarikan seni budaya Islam.
“Tapi salah satu persyaratan ikut lomba Qosidah atau masuk grup Qasidah itu harus bia mengaji. Kakau tidak ikut mengaji tidak kita terima, itulah motivasi-motivasu dalam rangka membina moral daripada rakyat,” tandasnya. (dik/habari.id)
