HABARI.ID | Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo berkolaborasi dengan perguruan tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo memberikan pemahaman bagi mahasiswa dan civitas akademika seputar tugas dan fungsi keimigrasian, Jumat (22/09/2023).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo Joni Rumagit menegaskan bahwa selalu pengemban fungsi fasilitator pembangunan, Imigrasi dalam melaksanakan festival keimigrasian bertujuan untuk mewujudkan Civitas Akademika IAIN Sultan Amai Gorontalo yang memiliki pemikiran yang dinamis sehingga berdaya saing nasional dan Internasional, sehingga diharapkan memiliki out come yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Tidak hanya melakukan sosialisasi dalam bentuk seminar, Festival Keimigrasian juga diselenggarakan dalam bentuk pelayanan Eazy Passport dan Layanan Informasi Keimigrasian.
“Selain itu kami akan membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan IAIN Sultan Amai Gorontalo agar mahasiswa yang ingin membuat skripsi atau tesis seputar keimigrasian internasional akan kami bimbing,” jelas Joni Rumagit.
Sementara itu, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Zulkarnain Suleman menilai Immigration Goes to Campus memang sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman tentang keimigrasian, apalagi perguruan tinggi tersebut memiliki program internasional berupa pertukaran pelajar dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri.
“Pertukaran pelajar itu sudah jalan, bahkan kami telah memberangkatkan ke timur tengah dan wilayah asia tenggara. Kerjasama internasional ini, baik mahasiswa maupun dosen bagian dari upaya peningkatan akreditas dan kualitas perguruan tinggi,” ungkap Zulkarnain Suleman.
Kepala Divisi Keimigrasian Andry Indrady menilai dalam hal pendidikan, program pertukaran pelajar internasional pun mulai banyak dibuka di berbagai negera, kondisi ini menciptakan peluang besar bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di luar negeri, salah satunya melalui program pertukaran pelajar.
Dalam penerapannya, terdapat sejumlah program yang dapat dipilih oleh mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di luar negeri, misalnya melalui kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, yang memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility (IISMA) yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kompetensi mahasiswa terhadap pemahaman lintas budaya.
“Selain itu juga terdapat program Working Holiday Visa yang merupakan jenis visa yang diberikan oleh pemerintah suatu negara kepada warga negara asing untuk bertempat tinggal sementara di wilayah negaranya, untuk melakukan kegiatan berlibur sambil bekerja dan belajar,” ujar Andry Indrady.
Umumnya pada jenis visa ini diberikan berdasarkan pada perjanjian kerja sama yang dilakukan antar pemerintah negara dengan perlakuan timbal balik, yang ditujukan untuk menjalin pertukaran budaya antar warganya.
“Berdasarkan kondisi tersebut, kegiatan Seminar Keimigrasian “Immigration Goes To Campus” ini diselenggarakan sebagai suatu sarana penyampaian informasi serta memberikan kesempatan kepada para Civitas Akademika untuk mengetahui dan mempelajari ketentuan-ketentuan hukum Keimigrasian yang berkaitan dengan perguruan tinggi, seperti dalam hal pertukaran pelajar ataupun program pengajaran dosen tamu asing,” tandasnya. (dik/habari.id)