HABARI.ID I Tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Gorontalo, yaitu Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) dan Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie (RS Ainun) insentifnya tengah diperjuangkan.
Hal itu terungkap pada rapat yang dipimpin langsung Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama sejumlah pejabat terkait, Senin (29/6/2020).
Direktur RSAS, Andang Ilato menyebut, insentif tenaga kesehatan di RSAS khususnya yang menangani pasien Covid-19 akan dibebankan pada anggaran Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
Pemberian insentif ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes/KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020 tentang pedoman pemberian insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.
Dikatakan Andang, insentif tersebut akan diajukan setiap bulan dan akan dicairkan ke rekening rumah sakit setelah dilakukan verifikasi.
“Setelah itu, kita teruskan ke rekening masing-masing. Jadi tidak usah ada kekhawatiran untuk tenaga medis yang sedang melakukan pelayanan, hak hak mereka akan senantiasa dipenuhi,” kata Andang.
Sementara itu, Direktur RS Ainun, Yana Yanti Suleman menambahkan, selain tenaga kesehatan, pihaknya juga memungkinkan akan melakukan pembayaran insentif kepada tenaga non kesehatan sesuai instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2020.
“Insentif tenaga non kesehatan sudah dirapatkan dan dibahas bersama biro hukum, dan itu memungkinkan. Draftnya sudah ada, insya Allah dalam waktu dekat Pergub akan turun dan kebutuhan untuk pembayaran insentif akan segera terealisasi,” kata Yanti.
Di RS Ainun, pihaknya pun telah menyediakan anggaran sebesar Rp 900 Juta yang akan dibagi per masing-masing golongan.
“Jadi ada yang dokter spesialis, dokter umum, penunjang kesehatan dan penunjang lainnya, kemudian ada tenaga non medis,” sambung Yanti.(rls).