HABARI.ID, PEMPROV | Berdasarkan evaluasi Kementerian Dalam Negeri per 26 Mei 2025, Gorontalo menempati peringkat ketiga nasional dalam persentase realisasi belanja APBD provinsi se-Indonesia, dengan capaian 36,93 persen. Dimana seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Gorontalo berhasil mencapai target fisik dan keuangan pada progres anggaran bulan Mei 2025.
Pencapaian ini disampaikan oleh Asisten II Setda Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro, dalam rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan anggaran APBN dan APBD Triwulan I Tahun Anggaran 2025, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail di Hotel Aston, Senin (23/6/2025). Rapat turut diikuti seluruh OPD dan pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo.
Secara rinci, capaian realisasi fisik bulan Mei 2025 tercatat sebesar 38,28 persen dari target 26,28 persen. Untuk keuangan, realisasi sebesar 34,40 persen dari target 25,50 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, progres ini menunjukkan peningkatan. Pada Mei 2024, capaian fisik sebesar 37,88 persen dari target 26,88 persen, dan realisasi keuangan 33,48 persen dari target 25,33 persen.
Sementara itu, pada Triwulan I (hingga Maret 2025), capaian realisasi fisik Provinsi Gorontalo sebesar 21,60 persen dari target 11,71 persen. Capaian keuangan juga sebesar 19,69 persen dari target 11,20 persen. OPD dengan realisasi tertinggi diraih Dinas Pemuda dan Olahraga dengan realisasi fisik 53,20 persen dan keuangan 44,34 persen.
Disusul Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, realisasi fisik 50,61 persen dan realisasi keuangan 40,26 persen, kemudian Dinas Kesehatan, realisasi fisik 50,34 dan realisasi 37,62 persen.
Asisten II Setda Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro saat memaparkan realisasi anggaran Pemprov Gorontalo. Di tingkat kabupaten/kota, realisasi fisik tertinggi diraih Kabupaten Gorontalo Utara dengan 41,5 persen, disusul Boalemo 41,46 persen, dan Kabupaten Gorontalo 40,8 persen.
Gubernur Gusnar Ismail menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh OPD dan pemerintah kabupaten/kota. Namun, ia mengingatkan agar capaian ini tidak membuat lengah. “Kita masih punya sisa waktu di bulan Juni. Target kita idealnya menyentuh 50 persen,” tegas Gusnar.
Gubernur juga mencatat bahwa meski realisasi fisik rata-rata tinggi di kabupaten/kota, namun serapan belanja masih tergolong rendah. Ia menilai potensi ini dimungkinkan karena menipisnya kas atau meningkatnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), yang sering jadi sasaran. “Realisasinya sudah bagus tapi penyerapan anggaran masih rendah. Pendapatan daerah juga seret. Tolong ini jadi perhatian bagi seluruh kabupaten/kota,” pungkasnya. (adv/habari.id)