Demi Gorontalo Bebas Narkoba, BBNP Prakarsai Penguatan Ketahanan Keluarga

oleh
Gorontalo bebas Narkoba
Gorontalo bebas Narkoba
banner 468x60

HABARI.ID I Selain demi mewujudkan Gorontalo yang bebas Narkoba, kegiatan Fasilitasi Ketahanan Keluarga Sesi I yang digelar Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo, juga menjadi instrument penting dalam meningkatkan daya tangkal terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.

Kegiatan yang diselenggarakan di gedung PGRI Limboto dan dihadiri oleh para orang tua, remaja dan anak ini, dibuka langsung oleh Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Gorontalo, Abdul Muhars Daud, SE, M.AP.

“Ini adalah program ketahanan untuk anak, remaja, orang tua dan keluarga yang sehat dan aman dari penyalahgunaan dan peredaran Narkoba …,”

“Bakat dan potensi baik yang dimiliki anak, remaja dan orang tua, harus bisa berkontribusi positif dan berinteraksi secara baik pada komunitas masyarakat dan lingkungannya,” ungkap Koordinator P2M BNNP Gorontalo, Abdul Muhars Daud dalam sambutan saat membuka kegiatan tersebut.

Muhars juga menyampaikan bahwa berdasarkan data yang ada di BNN, bahwa tidak satupun desa atau Kabupaten/Kota di Indonesia yang dinyatakan bebas dari penyalahgunaan Narkoba.

“Keluarga harus tampil di garda terdepan dalam mewujudkan indonesia yang bersih dari penyalahgunaan Narkoba melalui penguatan sumber daya desa …,”

“Sehingga dengan demikian, masyarakat kita, terutama keluarga, memiliki daya tangkal terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba,” katanya.

Pada kegiatan ini, BNNP Gorontalo juga menghadirkan pemateri dari unsur akademisi, Erfan AR Lainjong, SKM., M.Epid, dosen di Universitas Bina Mandiri Gorontalo.

“Yang menjadi tujuan dari digelarnya kegiatan sesi pertama ini adalah untuk membantu para orang tua dan anak agar saling mengenal, saling merasa nyaman serta dapat mengembangkan komunikasi yang positif antara orang tua dan anak,” kata Erfan.

Ini penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kualitas yang dimiliki. Komunikasi intens dan terbuka yang terbangun antara orang tua dan anak, akan bisa mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak. Sehingga orang tua mencari dan memberikan jalan keluar atas problem yang sedang dihadapi.

“Berbagai informasi tentang bahaya Narkoba yang diperoleh selama mengikuti kegiatan Fasilitasi Ketahanan Keluarga Sesi I ini, akan memperkuat peran masing-masing pihak, baik orang tua maupun anak, dalam mencegah bahaya dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba,” kata Erfan.(rls/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan