HABARI.ID, DEPROV | Anggota DPRD Provinsi Gorontalo menyayangkan pembangunan ruas jalan tembusan Tenilo, Pilolodaa, Iluta hingga kini masih mangkrak. Bahkan akses yang diharapkan bisa meminimalisir kemacetan di Jalan Usman Isa itu malah dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.
Pantauan Habari.id di lokasi yang tak jauh dari Museum Pendaratan Soekarno itu nampak beragam sampah rumah tangga, barang elektronik hingga bekas minuman. Bahkan bekas pembakaran sampah sampai berserakan di badan jalan.
Adhan Dambea dalam kunjungan reses masa sidang pertama 2023-2024 menegaskan bahwa instansi yang membidangi pembangunan harus lebih tegas dan teliti dalam memilih kontraktor. Menurutnya, mangkraknya jalan alternatif itu menggambarkan pihak kontraktor pemenang tender tidak profesional dalam bekerja.
“Sangat disayangkan tidak selesai hingga saat ini, pembangunan dilakukan pada tahun 2016 dan sudah bergantian APBD tapi juga belum rampung. PUPR harus melihat profesionalisme dan kemampuan kontraktornya,” ungkap Adhan saat peninjauan ruas jalan Tenilo, Pilolodaa, Iluta, Senin (30/10/2023).
Perbaikan jalan tersebut direncanakan akan berlanjut di tahun 2024 mendatang dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar. Mantan Wali Kota Gorontalo itu menilai jika jalur alternatif itu selesai pada tahun depan bisa dipastikan bakal menjadi lokasi wisata baru.
“Kalau jalan sudah tersambung antara Iluta dan Potanga saya yakin masyarakat akan berlomba-lomba untuk membangun rumah, apalagi dari pemandangan sangat bagus dan langsung mengarah ke danau limboto, dan ini akan memicu lokasi wisata baru,” jelas Adhan.
Hal senada juga ditegaskan oleh Indriani Dunda. Menurutnya jalan alternatif adalah salah satu dari sekian proyek yang belum rampung, ia berharap pemerintah pun lebih selektif dan berhati dalam memilih kontraktor.
“Beberapa proyek selalu tidak selesai, bahkan putus kontrak berjalan tidak semestinya. Apalagi sekarang jalan tembusan Tenilo, Pilolodaa, Iluta sudah jadi pembuangan sampah, sangat disayangkan,” tandasnya. (dik/habari.id)