HABARI.ID, DINSOS | Dinas Sosial Provinsi Gorontalo kembali menggelar program Tagana Masuk Sekolah (TMS), bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di kalangan pelajar. Program ini diselenggarakan bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI dan Kementerian Pendidikan, sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 1 Tahun 2019 tentang mitigasi bencana di satuan pendidikan.
Tagana Masuk Sekolah menjadi salah satu upaya pemerintah dalam membentuk generasi muda yang lebih siap dan tanggap menghadapi berbagai situasi darurat. Di Provinsi Gorontalo, program ini menjangkau 22 sekolah tingkat SMA dan SMK, di mana para siswa mendapatkan pengetahuan praktis seputar penanggulangan bencana.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Sagita Wartabone mengungkapkan bahwa TMS tidak hanya sekadar program mitigasi bencana, tetapi juga bagian dari gerakan yang lebih luas, yakni Tagana Go Green.
“Melalui program ini, kami berharap Tagana dapat memberikan pemahaman kepada siswa dan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Lingkungan yang sehat dan lestari adalah langkah pertama dalam pencegahan bencana, khususnya yang terkait dengan perubahan iklim,” ungkap Sagita, Rabu (16/10/2024).
Salah satu rangkaian kegiatan TMS yang paling signifikan adalah simulasi penanggulangan bencana, yang diadakan di SMKN 2 Gorontalo. Sebanyak 690 siswa dan 103 guru turut serta dalam kegiatan tersebut, dengan harapan mereka dapat menyerap ilmu penting yang akan berguna jika bencana melanda.
“Mitigasi bencana di lingkungan sekolah harus terus ditingkatkan. Dengan bekal yang cukup, kita bisa meminimalkan risiko, termasuk mengurangi kemungkinan jatuhnya korban jiwa,” jelas Sagita.
Selain itu, Dinas Sosial juga menyerahkan satu unit tenda pengungsi kepada SMKN 2 Gorontalo. Kepala sekolah menerima bantuan tersebut dengan harapan bahwa langkah ini akan memperkuat perlindungan bagi siswa dan guru di masa mendatang. (dik/habari.id)