HABARI.ID I Ning Ita menekankan kepada tenaga didik untuk dapat memberikan pendidikan karakter bagi siswa, terlebih untuk siswa yang baru mengenyam pendidikan PAUD.
“Untuk menggarap capaian atau output tersebut bukanlah hal yang bisa diwujudkan hanya dalam waktu 5 tahun. Karena membentuk sebuah karakter itu dibutuhkan puluhan tahun. Maka program seperti ini harus berkelanjutan.”tegas wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Ning Ita juga menyampaikan bahwa pendidikan karakter menjadi kunci di tengah era keterbukaan informasi. “Tidak mungkin menutup diri dari keterbukaan informasi dan digitalisasi yang bisa kita lakukan adalah memberikan benteng bagi anak-anak kita untuk sadar dan memahami, sehingga mereka akan bisa menentukan pilihan yang terbaik mana yang baik dan mana yang harus mereka hindari,”tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Pusat melalui Kemendikbud Ristek juga menjadi program pendidikan karakter sebagai program jangka panjang.
Mengambil hikmah dari kecelakaan yang terjadi di To Sumo, pada kesempatan ini Ning Ita juga menitipkan pesan agar para pendidik mengajarkan anak-anak untuk senantiasa mengucapkan doa, “Bahwa dengan doa itu akan memberi keyakinan bahwa Allah akan selalu menjaga kapanpun dan dimanapun kita berada. Sehingga kondisi-kondisi demikian telah kita ikhtiarkan dan kita sandarkan diri kita kepada sang pemberi musibah. Bisa jadi karena doa kita itulah kemudian dihindari.”pesan Ning Ita
Dalam laporannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Amin Wachud menyampaikan bahwa diklat ini diikuti oleh 80 orang peserta terdiri dari tenaga pendidik dari Pendidikan Anak Usia Dini, Kelompok Bermain (KB), Satuan Paud Sejenis (SPS) dan Taman Penitipan Anak (TPA).”Untuk efisiensi pelaksanaan Diklat dibagi di dua tempat yaitu SMP N 4 dan SDN Kranggan 1.”jelasnya.
Adapun narasumber pada Diklat Berjenjang PAUD Tingkat Mahir ini adalah Eko Yunianto dari Badan Pengembangan PAUD Pendidikan Masyarakat Provinsi Jawa Timur. (Cha/Habari.id)