Masyarakat Daerah Rawan Narkoba Ikut Pelatihan Mengolah Limbah Batubara

oleh
banner 468x60

HABARI.ID | Sebanyak 30 orang dari Desa Bubeya dan Desa Ayula Tilango, Kabupaten Bone Bolango telah menerima materi keahlian untuk pengolahan batako dari limbah batu bara atau Ash dan Bottom Ash (Faba). Penerimaan materi tersebut sangat penting untuk menguatkan lifeskill sebelum memproduksi bahan bangunan bagi masyarakat kawasan rawan narkoba, Kamis (28/07/2022).

Menurut Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Gorontalo Abdul Muchars Daud, pemberian materi dalam ruangan atau indoor hanya 20 persen saja, sedangkan untuk praktek langsung pembuatan batako bakal diberikan sepenuhnya. Baik dari komposisi bahan campuran maupun pencetakan.

“Pelatihan lifeskill ini adalah salah satu cara untuk memberdayakan masyarakat yang dilakukan oleh BNNP bekerjasama dengan Kadin Gorontalo, sebagai wujud keseriusan dalam upaya P4GN. Melalui pemberdayaan alternatif ini juga bertujuan secara komperhensif agar masyarakat bekas pecandu lebih produktif, dapat mandiri dan memiliki masa depan yang lebih baik,” kata Abdul Muchars Daud.

Ia menjelaskan, bahwa memberikan bekal keterampilan bagi bekas pecandu maupun masyarakat di daerah rawan narkoba sangat memiliki banyak manfaat, terutama untuk meningkatkan tambahan penghasilan di luar profesi yang sudah dikerjakan.

“Karena dengan pelatihan maupun keterampilan gratis ini, masyarakat akan disibukan dengan ilmu baru untuk memulai usaha. Sehingga dapat mengambil peran dalam mendukung program pembangunan kawasan bersih tanpa narkoba di lingkungan masing-masing,” jelas Abdul Muchars.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Gorontalo Vera Verial mengungkapkan, bahwa Kadin akan mengutus anggotanya untuk mempraktekkan pembuatan batako melalui Fly Ash dan Bottom Ash di masing-masing desa. Apalagi sampel dari Faba dan peralatan tersebut telah di berikan kepada peserta.

“Memang sampel yang kami berikan baru sedikit saja karena baru contoh, yang jelas dengan pelatihan nanti ilmu itu benar-benar masuk ke masyarakat. Karena paska latihan kami akan memantau terus agar dua desa ini punya nilai ekonomis tersendiri,” ungkap Vera Verial.

Kadin Gorontalo tidak sekedar memberikan pelatihan saja, lebih dari itu. Menurut Vera, dengan banyaknya kaum milenial yang mengikuti keterampilan ini bisa menciptakan pengusaha muda di bidang bahan bangunan maupun kontruksi.

“Setelah dicetak dan dinilai bahwa produksi batako ini benar-benar memenuhi standar, target kami akan masukan ke uji laboratorium untuk lebih menguatkan lagi meski dari Dinas PUPR Kabupaten Bone Bolango sudah menjamin kekuatan Fly Ash ini. Dengan demikian, bahan batako ini bisa mendapatkan sertifikat SNI agar menjadi nilai tambah,” tandasnya. (Dik/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan