Maklumat Kemerdekaan Masyarakat Miskin dari FRI dan MRPTNI untuk Indonesia

oleh -118 Dilihat
oleh
Istimewa.

HABARI.ID, KAMPUS I Maklumat itu bukan hanya sebatas tulisan di atas kertas yang dibacakan lantang atau hanya seruan belaka, memeriahkan seremonial rapat koordinasi nasional Forum Perguruan Tinggi di gelar Forum Rektor Indonesia dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Kamis (14/08/2025) di Surabaya. Tetapi wujud komitmen memberdayakan masyarakat, agar terputus dari mata rantai kemiskinan. 

Maklumat dibacakan langsung Eduart Wolok, Rektor UNG sekaligus Ketua MRPTNI itu, adalah tekad rektor perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia, menajdi integral pembangunan bangsa khususnya pengentasan kemiskinan. 

Bahkan kata Eduart, deklarsi tersebut dilandasi semangat gotong rotong, tanggungjawab akademik dan moral kebangsaan sebagai tindak lanjut instruksi Presiden RI Nomor 8 tahun 2025, serta MoU (Memorandu of Understanding) Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dengan FRI dan MRPTNI. 

“Perguruan tinggi menyepakati pembentukan Konsorsium Perguruan Tinggi untuk Pemberdayaan Masyarakat sebagai wadah koordinasi, komunikasi, dan pertukaran praktik baik ..,”

“Perguruan tinggi juga berkomitmen mengoptimalkan tridarma perguruan tinggi untuk mendukung program prioritas pemerintah seperti MBG, Sekolah Rakyat, Koperasi Desa, Cek Kesehatan Gratis, dan Program 3 Juta Rumah di 40.000 desa pada periode 2026 sampai 2029,” ungkapnya.

Program pemberdayaan yang akan dilaksanakan mencakup KKN Tematik, Inkubasi Usaha Mikro dan Startup Desa, Sekolah Desa/Akademi Rakyat, Kampus Tani/Kampus Nelayan, Klinik Konsultasi Gratis, Beasiswa Berbasis Dedikasi Sosial, Digitalisasi dan Literasi Teknologi, Riset Tindakan Partisipatoris, Program Magang Sosial, serta Pusat Inovasi Desa.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta masyarakat sipil untuk membentuk ekosistem pemberdayaan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis data. Nilai kebangsaan, keadilan sosial, dan kemandirian masyarakat juga diinternalisasikan ke dalam setiap program pengabdian.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Dr. (HC) Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi luar biasa untuk menghapus kemiskinan. 

“Kemiskinan harus kita tuntaskan menjadi nol persen pada tahun 2026. Karena itu, kolaborasi pengentasan kemiskinan, khususnya di pedesaan adalah pekerjaan serius, membutuhkan peran semua pihak secara extraordinary,” terangnya.

“Untuk mengatasi semua itu tentu perlu tumpuan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya berharap, baik FRI maupun MRPTNI menjadi bagian utama yang mendorong percepatan pemberdayaan masyarakat,” timpalnya menutup.(bm/habari.id).

Baca berita kami lainnya di