HABARI.ID | Seleksi perekrutan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) gelombang pertama hanya sekitar 900 kuota saja. Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo optimis jika jatah tersebut dapat terpenuhi oleh tenaga honorer.
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, I Wayan Sudiarta sangat mendukung terhadap seleksi PPPK tersebut, namun kesiapan dan persiapan dari GTT (Guru Tidak Tetap) di tiap sekolah harus dimaksimalkan.
“Kepada guru honorer yang ingin ikut perekrutan PPPK segera mempersiapkan diri agar kuota yang diberikan oleh Pemerintah Pusat segera terpenuhi. Karena, ini adalah kesempatan untuk menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara),” jelasnya usai kunjungan kerja ke SMA N 5 Gorontalo Utara, (08/07/2021).
Aleg dari Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa Komisi IV Deprov Gorontalo telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (Kemenpan RB) untuk membedakan Passing Grade atau persentase nilai antara pulau Jawa dengan Sulawesi.
“Melalui koordinasi itu, mereka sudah berjanji akan membedakan dan akan menurunkan skoringnya satu digit dibawah pulau Jawa. Makanya setiap individu harus maksimal dalam mempersiapkan diri,” ungkap I Wayan.
Olehnya, I Wayan berharap melalui kebijakan pemerintah tersebut para GTT di Provinsi Gorontalo dapat memaksimalkan kesempatan itu, karena ke depan perekrutan sebagai honorer akan ditiadakan. (dik/habari.id)