HABARI.ID, DEPROV | Fenomena kasus bunuh diri di Gorontalo akhir-kahir ini menjadi perhatian serius dari jajaran Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo. Peristiwa itu bahkan tercatat sudah ada 17 kali dalam satu semester dari bulan Januari sampai Juni 2023.
Bahkan peristiwa beberapa hari lalu bulan Juli 2023, seorang wanita asal Kabupaten Bone Bolango ditemukan tewas tak bernyawa di kediamannya. Satu kasus itu menambah jumlah bunuh diri di Gorontalo.
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adnan Entengo menilai peran keluarga menjadi benteng utama dalam meminimalisir kejadian serupa, apalagi sebagian kasus bunuh diri tidak jauh dari lingkungan keluarga.
“Memang kita ada Peraturan Daerah (Perda) tentang ketahanan keluarga, tapi itu belum bisa kita maksimalkan. Memang kasus ini ada juga menyangkut soal himpitan ekonomi tapi paling dominan di lingkungan keluarga,” jelas Adnan Entengo, Senin (10/07/2023).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu membeberkan langkah antisipasi kepada masyarakat agar tidak terjerumus dalam peristiwa serupa, menurutnya langkah itu adalah dengan memperkuat dan memperbanyak kegiatan keagamaan.
“Yang lebih penting itu bingkai agama nya kuat, kalau agama terus diperkuat maka apapun benan hidupnya, baik masalah ekonomi maupun keluarga bisa dicegah. Begitu pun ketahanan keluarga harus dikuatkan,” jelas Adnan.
Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo pun telah membahas persoalan bunuh diri itu, bahakn rencananya beberapa instansi terkait bakal dihadirkan untuk meminimalisir kejadian bunuh diri tidak terulang kembali. “Kita akan jadwalkan pertemuan dengan instansi terkait, kami akan bisacarakn dati segi sosial, pendidikan bahkan ekonomi,” tandasnya. (dik/habari.id)
