GORONTALO, HABARI.ID — Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2025, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi secara virtual bersama tim penyelenggara dan para Widyaiswara, Selasa (20/05) kemarin.
Studi lapangan PKP akan dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 13 Juni 2025, dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lokasi tujuan. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional beserta jajaran, serta beberapa Widyaiswara yang bertindak sebagai coach dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan studi lapangan ini, para peserta PKP Angkatan II akan mengunjungi beberapa lokus unggulan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu:
• Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan
• Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan
• Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan
• RSUD Labuang Baji Provinsi Sulawesi Selatan
Pemilihan lokus studi lapangan ini didasarkan pada praktik-praktik inovatif dan keberhasilan masing-masing instansi dalam menerapkan tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan inovasi sektor strategis yang relevan dengan tema aktual kepemimpinan pengawas.
Dalam arahannya, Kepala Bidang Bangkom Manajerial dan Fungsional menyampaikan bahwa studi lapangan bukan hanya menjadi agenda wajib dalam pelatihan, tetapi merupakan proses penting untuk membuka wawasan peserta terhadap praktik-praktik kepemimpinan dan manajerial yang efektif di daerah lain.
Seluruh persiapan teknis dan substansi kunjungan, termasuk pembagian peran coach, penyesuaian fokus studi, dan penajaman indikator observasi, dibahas secara mendalam dalam rapat tersebut. Tim penyelenggara juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan partisipasi aktif peserta selama kegiatan studi berlangsung.
BPSDM Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan kepemimpinan dengan metode pembelajaran yang kontekstual, relevan, dan berdampak nyata bagi penguatan kapasitas aparatur.(fp/habari.id)