HABARI.ID, PEMPROV | Menindaklanjuti program unggulan Pemerintah Provinsi Gorontalo, dibawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wagub Idah Syahidah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Gorontalo bersama tim khusus Gubernur, melakukan rapat membahas terkait langkah yang akan dilakukan dalam pengembangan dan peningkatan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tim khusus gubernur, Bonny Ointoe yang hadir dan menyampaikan gagasan-gagasannya. Stafsus Bidang Infrastruktur dan Pariwisata ini menyebutkan inovasi model live misalnya adalah salah satu cara dalam mengembangan SDM di Gorontalo. Sementara itu, pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada, contohnya di Pelabuhan Anggrek harus lebih ditingkatan serta menghasilkan pendapatan bagi daerah.
Di bidang infrastruktur pengairan dan pertanian, mantan pejabat yang smart di era Fadel – Gusnar tersebut mendorong agar terus ditingkatkan produksi padi misalnya sampai tiga kali panen setahun sebagaimana yang diharapkan Gubernur Gusnar Ismail.
Untuk bidang pariwisata perlu dipertimbangkan membuat paket wisata Gorontalo dapat bercermin dari model yang dkembangkan di Sulawesi Utara. “Gorontalo harus menyambut baik, apa yang digagas oleh anggota DPR RI Rachmat Gobel untuk pengembangan Pentadio dan Menara Limboto,” katanya.
Sementara itu Stafsus Bidang Agromaritim, Ishak Ntoma menyampaikan gagasan-gagasan yang cerdas dimana pola-pola lama yang tidak efisien dan efektif yang tidak berdampak pada penurunan kemiskinan sudah harus ditinggalkan. Caranya yakni dengan membuat pola baru yang lebih menguntungkan.
Contohnya, kata mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, yakni pengadaan (sapi) misalnya – langsung oleh koperasi sebagai pengganti pola tender dan perguliran yang membutuhkan waktu lama (sekitar 3 tahun) serta rawan dimanipulasi, pengembangan agromaritim berbasis teknologi digital serta menilai program tidak hanya pada output tapi sampai dengan outcome serta benefit.
Selanjutnya dikatakan oleh alumni IPB Bogor dan Unhas ini, bahwa tuntutan pengembangan sapi, yaitu dengan memprogramkan system penggemukan, inseminasi buatan dimana sangat dibutuhkan inseminator dan tentu akseptornya. Sementara untuk ternak ayam dan pengembangan kemaritiman membutuhkan tanaga-tenaga terampil yang harus dilatih, selama ini program pelatihan seperti ini kurang mendapat perhatian oleh daerah.
Hal senada juga disampaikan Lilian Rahman, sebagai Stafsus Bidang Pengembangan SDM menyampaikan pengalamannya saat menjabat di beberapa OPD Kabupaten Gorontalo yang pada prinsipnya akan mengedepankan pendidikan dan pelatihan pada lima program unggulan dengan beberapa catatan, antara lain mengubah model, metode sesuai tuntutan kekinian, memperhatikan intervensi desa dan kota, mengedepankan pendidikan pada masyarakat miskin serta masyarakat petani dan nelayan. Kunci pengembangan (pendidikan dan pelatihan) bagi SDM Aparatur yang baik adalah pembelajaran yang menyenangkan.
Sebagai kesimpulan dari pertemuan perdana ini, antara lain adalah BPSDM, Widyaiswara akan melanjutkan pembahasan dengan Timsusgub, Timsusgub akan mendalami program kegiatan pada organisasi perangkat daerah terkait agar visi dan misi gubernur akan tercapai.
BPSDM dan para Widyaiswara akan menjalin kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak, membuat rumusan dan pencerahan bagi ASN dan non-ASN melalui pelatihan, webinar berbasis Learning Management System (LMS) yang dalam dua tahun terakhir ini diimplementasikan. (Mg/habari.id)