Walikota Blitar Dampingi Ziarah, Khofifah Gubernur Jatim: Makam Bung Karno akan Dikembangkan

oleh
Khofifah Gubernur Jatim
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA BLITAR I Walikota Blitar Santoso dan Wakil Walikota Tjutjuk Sunario mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berziarah di Makam Bung Karno, Kota Blitar, Rabu (03/03/2021) sore.

Khofifah Gubernur Jatim melakukan ziarah setelah datang pada acara serah terima jabatan kepala daerah di Blitar Raya.

Selain Walikota dan Wakil Walikota Blitar, terlihat pula Bupati Blitar Rini Syarifah dan Wakil Bupati Rahmat Santoso beserta para asisten Gubernur Jawa Timur bersama-sama ziarah.

Gubernur Khofifah mengatakan, sudah menjadi tradisi bila dirinya ke Blitar wajib mengunjungi Makam Bung Karno bapak bangsa. Sebagai wujud hormat kepada Sang proklamator yang telah membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan.

“Sesuai perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur, Makam Bung Karno akan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang perlu ada pengembangan,” ungkap Khofifah Gubernur Jatim.

Oleh karenanya Khofifah berharap, kepala daerah baik dari Kota atau Kabupaten Blitar mendukung pengembangan Makam Bung Karno (MBK). Untuk nantinya Makam ini bisa menjadi pusat sumber belajar nasionalisme dan pemikiran-pemikiran dari presiden pertama Republik Indonesia itu.

“Jadi hadirnya makan proklamator kemerdekaan RI Bung Karno di sini saya berharap bisa menyiapkan semacam kawah Candradimuka bagi pemimpin pemimpin negeri ini …,”

“Sehingga seluruh proses kepemimpinan itu tidak lagi cerita soal wawasan kebangsaan, nasionalisme ataupun NKRI. Karena itu semua sudah selesai,” tandas Khofifah.

Sementara Walikota Santoso siap untuk mengembangkan potensi dari Makam Bung Karno. Sebab Makam Bung Karno selain menjadi kebanggaan Kota Blitar juga menjadi kebanggaan dari warga Indonesia bahkan luar negeri.

“Bung Karno yang disemayamkan di Kota Blitar hingga kini harum namanya di Indonesia bahkan di luar negeri. Karena pemikiran dan gagasannya pada 100 tahun lalu tetap relevan sampai sekarang,” ujarnya. (adv/HMS/tos/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan