Rayakan 70 Tahun Hubungan Diplomatik, RI-AS Luncurkan Program ‘Duta Muda’

oleh
Penyerahan Perangko secara Simbolis kepada Dubes AS untuk Indonesia Joseph R Donovan dalam acara Perayaan Hubungan Diplomatik 70 tahun Indonesia-AS, di Jakarta, Rabu (10/04/2019) (VOA/Ghita)
banner 468x60

Untuk memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika yang telah berlangsung selama 70 tahun, pemuda-pemudi Indonesia akan dipilih untuk diberangkatkan ke AS untuk mempelajari hubungan bilateral kedua negara. Apa saja yang ingin dicapai dalam program ini?

Habari.idBanyak hal telah dicapai dalam hubungan diplomatik Indonesia dan Amerika yang tahun ini menginjak 70 tahun, antara lain dalam bidang politik dan keamanan, ekonomi, pendidikan, lingkungan dan lain-lain. Guna mempererat hubungan kedua negara sebagai mitra strategis, Kemenlu RI dan Kemenlu AS meluncurkan program #IndonesiaUSA70th Youth Ambassador.

Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan mengatakan selama ini hubungan antar kedua negara dibangun di atas fondasi nilai-nilai demokrasi dan kepentingan yang sama. Oleh karena itu program #IndonesiaUSA70th Youth Ambassador, kata Donovan, merupakan program yang sangat penting untuk bisa memperluas wawasan generasi muda dan mempelajari budaya antar kedua negara. Akan ada sedikitnya 10 pemuda-pemudi dari Indonesia berusia 18-25 tahun dari berbagai latar belakang dan budaya, yang akan diberangkatkan ke Amerika untuk mempelajari dan memperluas jaringan, serta berinteraksi dengan warga di Amerika Serikat nantinya.

“70th Youth Ambassador program yang istimewa itu adalah menjadi contoh dari nilai-nilai tersebut. Kami akan memilih 10 dari pemimpin masa depan Indonesia yang paling menjanjikan untuk mengeksplorasi hubungan antara Indonesia dan AS. Para youth ambassador ini akan menghabiskan tiga minggu berkeliling AS, menempa atau memperkokoh hubungan, dan berinteraksi dengan para pemuda-pemudi AS,” Ujar Donovan di Jakarta, Rabu (10/04/2019).

Ditambahkannya, yang membuat semakin membaiknya hubungan antara kedua negara adalah tentang interaksi yang terjadi diantara warga Indonesia dan AS selama ini. Berbagai kegiatan dan kerjasama selama 70 tahun terakhir ini, ia yakini menjadi perekat hubungan diplomatik ini.

“Kami punya hubungan kemitraan strategis yang penting dengan Indonesia, dan kita menantikan untuk bisa berinteraksi dengan Indonesia. Saya juga mengucapkan selamat kepada Indonesia yang dua tahun ke depan akan menjadi anggota tidak tetap DK PBB, bulan depan resmi. Kami nantikan untuk bisa berinteraksi dengan Indonesia untuk bisa menjawab permasalahan yang penting bagi kedua negara kita,” tambahnya.

Indonesia Sambut Baik Program Duta Muda

Wamenlu RI Abdurrahman M. Fachir menyambut baik program duta muda ini dan program-program lain yang saling menguntungkan kedua negara. Meskipun ada perbedaan pandangan dalam sejumlah isu strategis, M. Fachir mengatakan hal itu tidak menjadi penghalang untuk mempererat hubungan diplomatik kedua Negara.

“Karena itu 70 tahun ini kita jadikan momentum untuk betul-betul interaksinya kongkrit di semua pelaku. Jadi bayangkan semua aspek yang saya sebutkan dari politik, keamanan, ekonomi, antar rakyat, pendidikan dan semuanya, bahkan dialog lintas agama kita memiliki program-program yang kongkrit di dua negara. Hanya memang kita perlukan lebih banyak lagi program tersebut sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang terlibat di dalam kerja sama itu. Makanya berbagai kegiatan baik yang dilakukan di Indonesia maupun yang dilakukan oleh perwakilan kita di AS, satu kedutaan dan lima konsulat jenderal, semuanya diharapkan memperbanyak pelaku, stakeholders yang terlibat di dalam kerja sama tersebut, karena bagaimana pun juga rakyatnya kan interaksi dan karena itu interaksi tersebut, harus saling menguntungkan,” jelas Fachir.

Selain meluncurkan program duta muda, dalam kesempatan ini juga diresmikan dan diluncurkan perangko peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS yang bertema “Kemitraan Strategis untuk Kesejahteraan dalam Kemajemukan”. Perangko peringatan menampilkan gambar spesies penyu belimbing yang bertelur di kawasan Timur Indonesia dan

hidup di perairan Pantai Barat AS. Spesies ini cerminan dari hubungan kemitraan yang melintasi samudra, dimana kedua negara berharap dapat terus berkolaborasi guna kesejahteraan masyarakat serta dunia. Perangko ini akan dicetak sebanyak 1.000 buah dan salah satunya ditempatkan di Museum Perangko Indonesia.

Hubungan diplomatik Indonesia dan AS dibuka secara resmi pada 28 Desember 1949 dan kini berada pada tahap kemitraan strategis, suatu tahapan penting bagi Indonesia dan AS untuk secara bersama-sama berbagi tanggung jawab mencari solusi atas tantangan-tantangan global, sembari menguatkan kerja sama strategis antara kedua negara. (gi/em)

 

Sumber: VoA Indonesia

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan