Menjaga Budaya Asli, Instrument Adat Harus Punya Standarisasi

oleh
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat memberi sambutan pada kegiatan Sosialisasi dan Pengkajian 5 Pakaian Adat Gorontalo, Selasa (05/11/2019)
banner 468x60

HABARI.ID I Masuknya budaya asing yang tanpa proses internalisasi mendalam, berdampak buruk pada eksistensi kebudayaan lokal. Kecenderungan masyarakat yang adaptif terhadap budaya luar, menjadi faktor pemicu proses degradasi kebudayaan asli.

Atas nama kreativitas dan modernisasi, instrument budaya dan adat acap kali dimodikasikan tanpa memedulikan aspek filosofis dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Instrument adat, pakaian adat misalnya, mulai dimodifikasi tanpa dasar dan pengetahuan yang jelas. Ini harus ditekan. Caranya adalah melalui standarisasi pakaian adat dan instrument adat lainnya. Ini juga menjadi cara kita menjaga kemurnian nilai adat, kebudayaan dan menjaga kearifan lokal,” kata Prof. Nelson Pomalingo.

Bupati Gorontalo ini juga mengungkapkan, upaya mewarisi pengetahuan tentang adat dan nilai-nilai moral yang ada di dalamnya, juga penting untuk dilakukan. “Melalui kurikulum pendidikan, generasi penerus kita, harus paham tentang nilai budaya dan adat,” kata Nelson.

Standarisasi pakaian adat, kata Nelson, akan menjadi salah upaya untuk menjaga nilai dan kebudayaan. “Gorontalo, punya banyak pakaian adat. Kalaupun dimodifikasi, tidak menghilangkan unsur keasliannya,” kata Nelson.

Standarisasi pakaian adat harus terdokumentasi dengan baik. “Saya sudah meminta untuk ditulis. Kalau ditulis itu, tidak akan hilang. Ini juga sekaligus menjadi bukti otentik bagi generasi kita di masa depan …”

“Setelah ditulis, masukkan dalam kurikulum pendidikan, disamping sosialisasi kepada para ‘mo pomake’ agar mereka memahami standartnya. Nilai asli kebudayaan harus kita jaga,” kata Nelson.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan