Menekan Ekonomi Biaya Tinggi, Wilayah Pelosok Harus Ditunjang Infrastruktur Memadai

oleh
Iringan kendaraan Bupati Gorontalo saat melakukan peninjauan sekaligus kunjungan di desa Ulobua, Tibawa, Ahad (13/10/2019)
banner 468x60

HABARI.ID I Jalan akses di daerah pelosok, memiliki peran vital dalam mendukung aktifitas sosial ekonomi masyarakat. Prasarana jalan, akan sangat dibutuhkan para pelaku ekonomi, mulai dari masyarakat penghasil sumber daya ekonomi, para pedagang hingga konsumen.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo tahu persis tentang kondisi ini, kondisi di mana masyarakat penghasil, pedagang dan konsumen tidak lagi dibebani dengan ekonomi biaya tinggi, ketika desa pelosok memiliki jalan akses yang representatif.

Dan membangun infrastruktur jalan di wilayah pelosok, menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten Gorontalo saat ini.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo bersama Ketua TP PKK Kabupaten Gorontalo Fory Nawai saat bertatap muka dengan masyarakat desa Ulobua, Tibawa, Ahad (13/10/2019)

Pembangunan jalan akses di desa Ulobua, kecamatan Tibawa, kabupaten Gorontalo, tahap pertama sudah dimulai pada tahun 2018 dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp. 14 miliar.

“Ruas jalan ini akan membuka akses jalan ke salah satu desa terpencil di kabupaten Gorontalo. Tahun anggaran 2020 akses jalan tersebut akan di aspal dengan menghabiskan anggaran Rp. 16 miliar …”

“Anggaran ini berasal dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2020 yang sudah ditetapkan pada akhir bulan September 2019 yang lalu,” ungkap Nelson saat berkunjung di Desa Ulobua Kecamatan Tibawa, Ahad (13/10/2019).

Bupati menjelaskan, anggaran tersebut bisa menuntaskan sisa panjang ruas jalan yang belum teraspal; kurang lebih 7 km.

“Untuk tahun ini, di APBD perubahan 2019, juga telah dianggarkan pembangunan jembatan sepanjang 8 meter dengan anggaran sebesar Rp 500 Juta, yang lokasi juga ruas jalan Buhu–Ulobua,” kata Nelson.

Nelson mengatakan, pembangunan yang dilakukan pemerintah kabupaten Gorontalo saat ini, harus juga dibarengi dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjadi lingkungan.

“Saya minta kepada masyarakat agar tidak melakukan penebangan pohon dan tidak menanam jagung di lereng-lereng atau lahan miring jika tidak pohon tanaman keras,” ungkap Nelson.(fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan