Menagih ‘Energi’ dari Perjalanan Dinas ASN

oleh
Perjalanan Dinas
banner 468x60

HABARI.ID I Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu menegaskan kepada setiap aparatur sipil negara untuk memiliki rasa tanggung jawab atas penggunaan anggaran perjalanan dinas. Dia meminta kepada setiap ASN untuk mengurangi perjalanan dinas bila agenda tersebut ternyata tidak memiliki manfaat yang signifikan untuk kerja-kerja pemerintahan.

Thariq menyoroti kebiasaan ASN yang sering melakukan perjalanan dinas namun tidak mengahasilkan output atau energi baru dari setiap agenda perjalanan tersebut.

“Banyak yang melakukan perjalanan dinas tapi tidak ada tindak lanjut dari hasil setalah kembali” ungkap Thariq.

Untuk itu, kata Thariq, dia telah membuat sebuah aturan baru bagi setiap ASN yang ingin melakukan perjalanan dinas.

“Jadi bagi setiap ASN yang telah melakukan perjalanan dinas harus membuat rencana tindak lanjut dari hasil perjalanannya..,”

“Dan apabila rencana tindak lanjut itu belum selesai maka ASN itu tidak bisa untuk melakukan perjalanan yang lain,” tegas Thariq.

Ketegasan ini Thariq ambil untuk memberikan kesadaran kepada ASN tentang betapa pentingnya setiap rupiah yang terpakai atas nama rakyat.

“1 rupiah harus produktif, jangan sampai kita sering keluar daerah tapi ternyata itu tak berguna, ini uang rakyat maka kita harus amanah,” ujar Thariq.

Menghimpun Kembali ‘Energi Perjalanan Dinas’

Semasa menjabat sebagai Wakil Bupati Gorontalo Utara, mendampingi mendiang Indra Yasin yang kala itu sebagai bupati. Thariq pernah membagi pemikirannya tentang Perdis yang kemudian buat menjadi sebuah buku dengan judul ‘Energi Perjalanan Dinas’. Buku itu berisi tentang pengalaman, pandangan, langkah selanjutnya oleh Thariq selama dan setelah melakukan perjalanan dinas keluar daerah.

Pada buku itu, Thariq mengurai sebuah fenomena Perdis mulai dari fasilitas perjalanan hingga temuan-temuan ide dan gagasan di selama perjalanan.

“Kita sering keluar daerah, dibiayai, fasilitas bagus, mulai dari pesawat hingga tempat tinggal selama perjalanan. Contoh seperti pelatihan atau lain sebagainya yang biasanya di hotel, nah ini fasilitas pakai uang negara..,”

“Maka setiap dari pelatihan harus benar-benar ada hasil yang baik, jangan sampai tidak ada perkembangan. Padahal uang negara sudah tercurah banyak dengan harapan kita selaku pemerintah bisa memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat,” tukasnya.

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan