Membangun, Butuh Banyak Ide

oleh
Fokus Diskusi yang menghadirkan dua pembicara; Elnino H. Mohi dan Abdurrahman A. Bachmid. Senin (25/11/2019)
banner 468x60

HABARI.ID I Memeringati HUT ke – 346 kabupaten Gorontalo, Pemkab Gorontalo menggelar fokus diskusi bertajuk “Indonesia Untuk Gorontalo, Gorontalo untuk Indonesia”, di Pentadio Resort, Telaga Biru, Senin (25/11/2019).

Diskusi ini menghadirkan Elnino Mohi dan Abdurrahman Abubakar Bachmid sebagai narasumber. Sejumlah Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Kabupaten Gorontalo mulai 2020 hingga 2024 pun dibahas dalam diskusi tersebut.

Beberapa rencana pengembangan lainnya juga sempat diungkap, mulai dari rencana pembangunan pelabuhan Bilato, geo park Danau Limboto, hingga kawasan ekonomi khusus di beberapa wilayah.

Tidak hanya itu, hal lain yang juga menjadi poin diskusi ialah pengembangan ekonomi di jalur Teluk Tomini dan upaya menjadikan kabupaten tertua di provinsi Gorontalo ini sebagai pusat pegembangan pariwisata dunia.

Selain itu, diskusi tersebut juga membahas bagaimana daerah dengan Ikon Pakaya Tower Limboto itu bisa menjadi pusat budaya dan ilmu pengetahuan, serta bagaimana membangun sinergitas antara pemerintah daerah dengan pihak swasta, dan menjadikan Kabupaten Gorontalo sebagai daerah basis pertanian, peternakan, dan perkebunan.

Sementara itu, dua poin terakhir adalah mendorong pembangunan taman hutan raya di wilayah Asparaga dan Dulamayo, juga mendorong pembentukan peraturan bupati tentang penyelamatan ekosistem yang melibatkan masyarakat sekitar hutan.

Terkait delapan poin diskusi tersebut, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo berharap dapat terciptanya kesamaan persepsi antara seluruh pihak, bahwa Kabupaten Gorontalo ingin menjadi daerah yang maju dan mandiri.

“Oleh karena itu kami mengundang beberapa panelis untuk mengetahui bagaimana peran DPD, DPR-RI, dan peran DPR Provinsi. Apalagi hari ini kita punya anggota dewan yang luar biasa, ada Pak Fadel, Pak Rahmat, dan teman – teman anggota lain yang menjadi aspirator kita di tingkat nasional,” ujar Nelson usai fokus diskusi.

Oleh karena itu, dalam rangka mendukung delapan poin tersebut, Nelson menegaskan bahwa kolaborasi perencanan dan anggaran, baik dari tingkat nasional, provinsi, dan daerah sangat dibutuhkan.

“Kita juga butuh komitmen baik dari institusi maupun secara personal,” kata Nelson.(pr/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan