Marten-Tonny Head to Head Perebutkan Tiket Golkar?

oleh
marten
Habari.Id.
banner 468x60

HABARI.ID, POLITIK I Sedikitnya ada lima figur yang ditugaskan Partai Golkar, untuk mencari dukungan supaya bisa menjadi calon Gubernur pada Pemilu tahun 2024 akan datang. Diantaranya Idah Syahidah, Marten Taha, Syarief Mbuinga, Roem Kono dan Tonny Uloli.

Keberadaan lima figur kuat ini, menunjukkan Partai Politik Berlambangkan Pohon Beringin itu tidak pernah kehabisan kader potensial.

Idah Syahidah Anggota DPR RI, Marten Taha Wali Kota Gorontalo Dua Periode, Syarief Mbuinga eks Bupati Pohuwato, Roem Kono Duta Besar dan Tonny Uloli eks Wakil Gubernur Gorontalo.

Namun dari hasil pertemuan terbatas seluruh pimpinan DPD Partai Golkar, dan Pimpinan Harian di Sekretariat Partai Golkar Provinsi Gorontalo belum lama ini.

Kepala Bappilu DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo Syarief Mbuinga katakan, Idah Syahidah akan mengikuti Rusli Habibie maju pada Pileg DPR RI.

Sementara dirinya yang juga eks Bupati Pohuwato, dikabarkan diminta Partai Gerindra untuk maju di Pilgub. Sedangkan Roem Kono sendiri, belum ada kejelasan atas dirinya apakah akan bertarung atau tidak pada kontestasi lima tahun sekali itu.

Dan tersisah hanya Marten Tahan dan Tonny Uloli, yang telah menyatakan sikap siap maju pada Pilgub tahun 2024 akan datang. Lantas, apakah Marten dan Tonny akan head to head memperebutkan tiket dari Partai Golkar? wallahualam bissawab.

Menanggapi isu dan dinamika politik tersebut, Pengamat Politik UNG (Universitas Negeri Gorontalo) Prof. DR. Rauf A. Hatu, M.Si jelaskan, dalam dunia politik publik tak bisa secara langsung menjustifikasi seseorang, dan harus lebih belajar kebelakang.

Bahwa perolehan suara Partai Golkar pada beberapa tahun lalu baik Pileg dan Pilkada, tidak bisa dijadikan dasar untuk pencarian calon Gubernur.

Namun bisa dijadikan teropong, siapa saja fugur-figur yang bisa dijadikan Calon Gubernur, Calon Wali Kota dan Calon Bupati serta Caleg pada Pemiluh tahun 2024 akan datang.

“Karena belum tentu, apakah partai politik khususnya Partai Golkar bisa memperoleh jumlah kursi yang sama atau lebih pada Pemilu akan datang. Bisa saja turun, bisa juga bertambah ..,”

“Sehingga menurut saya, semua partai politik termasuk Partai Golkar, harus berangkat dari situ. Untuk menentukan siapa-siapa saja figur yang pontensial ..,”

“Nah, kalau seandainya Partai Golkar mampu bertahan pada posisi 10 kursi, maka tidak perlu berkoalisi dengan partai politik lain ..,”

“Demikian pula sebaliknya, jika turun, maka perlu koalisi. Maka dengan demikian, tidak otomatis dengan koalisi tersebut hanya Golkar dengan Golkar, pasti ada figur dari partai lain,” ujarnya.

Ia katakan lagi, politik itu dinamis dan fleksibel seperti Syarief Mbuinga yang dikabarkan diminta Partai Gerindra, untuk maju di Pilgub.

Dan Golkar itu banyak stok kader yang potensial dan berpengalaman, katakanlah seperti Marten Taha, Tonny Uloli, Syarief Mbuinga, Roem Kono, Idah Syahidah.

“Mereka-mereka ini bisa berkompetisi pada Pemilu nanti, sambil melihat bagaimana hasil perolehan suara di Pileg baik DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota ..,”

“Nah pada Pilgub, Golkar memang bisa mengusung satu nama. Tapi sekali lagi saya ingatkan, bahwa politik itu dinamis. Dan kalau melihat figur Golkar yang menduduki posisi jabatan, tentu adalah Pak Marten Taha sebagai Wali Kota Gorontalo Dua Periode, apalagi beliau tidak hanya beraktivitas disatu daerah, tapi kadang juga ke wilayah kabupaten ..,”

“Artinya, Pak Marten Taha masih memiliki kekuatan penuh di Golkar untuk maju di Pilgub. Akan tetapi belum tentu, sebab di politik itu memiliki ritme yang tidak stabil dan sering terjadi turbulensi,” terangnya.

Sementara Tonny Uloli sendiri menurutnya, tentu bukan lain adalah Wakil Gubernur Gorontalo beberapa tahun lalu, dan harus diperhitungkan sebab merupakan fungsionarsi DPP Partai Golkar.

“Menurut saya semua berpeluang untuk mendapatkan tiket dari Golkar, sebagai calon Gubernur. Namun yang memiliki peluang besar saat ini, hanya Pak Marten karena masih aktif sebagai Wali Kota Gorontalo dan pimpinan Partai Golkar Kota Gorontalo ..,”

“Akan tetapi, tidak menutup kemungkin peluang juga ada pada Pak Syarief Mbuinga. Dan Pak Syarief itu menurut saya masih posisi dinamis, bisa saja melalui Golkar bisa juga tidak dan ini adalah bargaining posisi dalam ritme politik ..,”

“Saya kira, kerja-kerja Golkar ini adalah kerja-kerja bagus untuk memposisikan diri maju pada Pileg dan Pilkada akan datang. Apalagi Pak Rusli Habibie yang menurut saya memiliki peluang besar ke DPR RI, sebab masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo,” jelasnya.

Akademisi UNG itu kembali ingat, bahwa pertarungan itu di tahun 2024 dan bukan hanya Partai Golkar saja, akan tetapi ada partai politik lain yang tengah mempersiapkan diri untuk berkompetisi.

Ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh kader dan figur Partai Golkar, khususnya mereka yang akan berkompetisi pada Pilgub tahun 2024 akan datang.

“Seperti Marten Taha, harus melalui tantangan atau kerikil-kerikil kecil untuk merebut tiket dari Golkar, meski dirinya merupakan kandidat kuat calon Gubernur akan datang. Sebab, dirinya bukan pimpinan partai tingkat provinsi, dan hanya pimpinan partai tingkat kota ..,”

“Dan saya kira Golkar sudah memiliki calon Gubernur akan datang, dan hanya survey yang bisa menentukan karena setiap partai politik menjadikan survey sebagai alat dalam menentukan sikap ..,”

“Terakhir dari saya, semua figur ini berpotensi untuk maju di Pigul baik itu Marten Taha, Tonny Uloli, Syarief Mbuinga, Idah Syahidah dan Roem Kono ..,”

“Hanya saja, untuk Pak Marten sendiri, meski merupakan figur kuat masih ada kerikil-kerikil yang harus dilalui. Dan apakah kerikil itu bisa dilalui Pak Marten, wallahualam bissawab,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan