Lakpesdam NU Kota Gorontalo: Jaga Kedamaian, Sikapi Ini dengan Kepala Dingin

oleh
Ketua Lakpesdam NU Kota Gorontalo, Wahiyudin Mamonto
banner 468x60

HABARI.ID I Banyak kalangan yang menyesalkan peristiwa pengrusakan Mushalah yang terjadi di perumahan Agape, desa Tumoluntung, Kauditan, Minahasa Utara.

Meski demikian, sejumlah kalangan tetap mengimbau agar persoalan ini disikapi dengan lebih bijak dengan mempertimbahkan berbagai hal demi stabilitas keamanan wilayah.

Ketua Lakpesdam NU Kota Gorontalo, Wahiyudin Mamonto mengungkapkan, persoalan di Minahasa Utara perlu disikapi dengan kepala dingin oleh umat muslim dan berbagai pihak lainnya.

“Kejadian tersebut jelas merupakan tindakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga patut disesalkan,” ungkap Yudin.

Baca Juga:Toleransi Di Minahasa Utara Sedang Diuji: Begini Cara Laskar Manguni Dan GP Ansor Redam Isu Sara …

Umat Muslim harus bisa menahan diri, tetap menjaga kedamaian dan tidak terpancing. Menurut Yudin, tindakan-tindakan yang disulut oleh emosi, hanya akan menambah dan memperbesar konflik.

“Kami berharap pihak kepolisian mengusut tuntas persoalan itu kemudian menindaki dengan tegas oknum yang melakukan pengrusakan atas nama hukum,” tegas Yudin.

Menyikapi beredarnya berbagai informasi yang belum pasti dan jelas, Yudin menghimbau kepada seluruh masyarakat, terlebih khusus masyarakat Gorontalo untuk lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi terkait kejadian tersebut.

Hal ini dipandang perlu mengingat kejadian perusakan musholah tersebut juga beredar lewat media sosial.

Baca Juga: Terkait Peristiwa Di Tumaluntung, PWI Gorontalo Minta Pewarta Sajikan Informasi yang Menyejukan

“Media massa bisa melakukan pemberitaan sesuai fakta dan berimbang mengenai persoalan ini agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Yudin.

Dirinya mengharapkan berbagai dukungan bukan hanya dari masyarakat melainkan pula dari unsur media massa.

Sebab dengan bantuan media massa akan lebih efektif dalam pemberian informasi dan menekan disinformasi terkait kejadian tersebut.

Hal senada di sampaikan Pendeta Yopi, pendeta di salah satu gereja di Kota Manado. Dirinya menjelaskan, kejadian ini harus diusut tuntas karena telah mengganggu keharmonisan antar umat beragama di Sulawesi Utara.

“Agama itu kasih, dan tindakan pengrusakan itu bukan menggambarkan sebuah kasih,” ungkap Pendeta Yopi.

Yopi juga menambahkan dirinya dan segenap Pendeta di Sulawesi Utara sangat mengecam tindakan-tindakan oknum tersebut.

“Kita hidup di Indonesia, atas keanekaragaman agama. Ini harus menjadi kebanggaan kita. Dan kami sangat mengutuk tindakan tersebut. Setiap agama berhak untuk menjalani hidup dan melaksanakan ibadahnya,” jelas Pendeta Yopi.

Pendeta Yopi juga meminta kepada setiap elemen termasuk pemerintah untuk dapat melakukan pendampingan dan melakukan renofasi mushalah yg dirusak itu.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan