KPA Temukan Banyak Kasus HIV/AIDS di Kecamatan Kota Tengah

oleh
Sumber: KPA Kota Gorontalo
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA – Dari sembilan kecamatan yang tersebar di Kota Gorontalo, Kecamatan Kota Tengah menduduki peringkat pertama sebagai wilayah yang terbanyak ditemukan kasus HIV dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

Ini terkuak pada rapat evaluasi yang digelar Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Gorontalo, Jum’at (21/06/2019) bersama Wali Kota Gorontalo Marten Taha di ruang kerjanya.

Dari data yang ditampilkan KPA Kota Gorontalo, ada 31 kasus HIV/AIDS yang ditemukan di kecamatan Kota Tengah. Di posisi ke dua, Kecamatan Kota Timur sebanyak 29 kasus.

Kemudian disusul Kecamatan Kota Selatan 27 kasus, Kota Barat dan Dumbo Raya, masing-masing 14 kasus. Selanjutnya Kecamatan Kota Utara, Sipatana dan Kecamatan Dungingi hanya 13 kasus. Sedangkan kecamatan paling sedikit ditemukan kasus HIV/Aids, yakni Kecamatan Hulonthalangi dengan jumlah enam kasus.

Sekretaris KPA Kota Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman menjelaskan bahwa, dari akumulasi kasus yang ditemukan di sembilan kecamatan tersebut, penderitas kasus HIV/Aids ini 70 persen dari mereka yang berjenis kelamin laki-laki, sisanya perempuan 30 persen.

“Penderita HIV/Aids ini mulai dari usia balita, bocah, remaja, dewasa hingga orang tua. Bahkan dari berbagai kalangan profesi, ada wiraswasta, ibu rumah tangga, mahasiswa, ASN, supir angkutan, dosen, aparat hukum, pramugari, anak buah kapal, tenaga honorer dan tukang,” terang dr. Yana.

Sementara itu Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan, dari informasi yang Ia terima dari KPA Kota Gorontalo bahwa, penderita kasus HIV/Aids ini paling banyak mereka yang berasal dari luar daerah, dan telah menetap di Kota Gorontalo.

Namun penanganan kasus dibidang kesehatan tersebut, tetap ditangani secara serius oleh Pemerintah Kota Gorontalo, guna meminimalisir kasus tersebut di Kota Gorontalo.

“Dari tahun ke tahun kasus HIV/Aids di Kota Gorontalo terus mengalami penurunan. Khusus HIV/Aids di tahun ini berkurang sampai tujuh kasus, dibandingkan tahun 2017 lalu mencapai 26 kasus. Tetapi, jumlah kasus yang sedikit ini tetap harus disikapi dengan serius, kalau perlu tidak ada kasus HIV/Aids lagi di Kota Gorontalo,” jelas Wali Kota.

Berkaitan dengan hal itu, upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo dalam mendeteksi kasus HIV/Aids di daerah, salah satunya dengan cara mengoptimalkan donor darah.

“Penanganan serius ini selain melibatkan PMI Kota Gorontalo, KPA juga berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait seperti BNN dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo. Kami berharap, upaya yang akan terus digalakkan Pemerintah Kota Gorontalo ini didukung sepenuhnya oleh masyarakat,” tutup Wali Kota Gorontalo.(4bink/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan