Ketika Penjara Menjadi ‘Sekolah’

oleh
Wali Kota Gorontalo Marten Taha saat bersama Kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo, Asih Widodo
banner 468x60

HABARI.ID, GORONTALO – “Tempat ini seperti sekolah. Lengkap dengan sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Kalau sudah begini kondisinya, maka warga yang keluar dari tempat ini, pasti menjadi warga yang terdidik. Luar biasa!”. Begitu kesan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha saat berkunjung di Lapas Kelas IIA Gorontalo, Sabtu (11/05/2019).

Marten tak lagi menyaksikan suasana sebagaimana yang dideskripsikan banyak orang tentang Lembaga Pemasyarakatan. Tak ada lagi kesan kumuh dan suram yang ditemuinya. Lingkungan Lapas terlihat jauh lebih bersih, hijau dan asri.

Warga binaan kini mulai disibukkan dengan kegiatan berkebun dan beternak. Sementara beberapa diantaranya, ada membantu sipir mengarahkan pengunjung.

Selain ada bengkel, ruangan khusus untuk ibu menyusui dan juga tempat bermain anak, di Lapas Kelas IIA Gorontalo juga ada perpustakaan. Ada pembelajaran bahasa Inggris pula!.

“Banyak hal sudah kita benahi. Dan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen kita agar Lapas Kelas IIA Gorontalo bisa memberi pelayanan yang baik. Ini juga dilakukan agar Lapas ini bisa masuk dan mendapat predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK),” kata Kepala Lapas, Asih Widodo.

Untuk mendapat predikat zona integritas WBK ini, kata Asih, memang tidak gampang. Selain harus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat pengunjung dan warga binaan, Lapas yang akan masuk zona integritas WBK ini, juga harus ditunjang sarana dan prasarana yang lengkap.

“Tidak hanya untuk masyarakat biasa dan warga binaan. Pelayanan yang sama juga harus diberikan kepada penyandang disabilitas. Fasilitas untuk penyandang disabilitas, juga kita siapkan,” kata Asih.(4bink/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan