Ketika Bidan jadi Pengganti Posisi Keluarga Pasien

oleh
bidan
Rahmawati Ibrahim, bidan di RSAS Kota Gorontalo.
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA GORONTALO – Kamis (05/05/2022) adalah spesial bagi bidan seluruh Indonesia, sebab dihari itu merupakan peringatan Hari Bidan Internasional bagi mereka para pejuang nyawa kaum ibu saat melahirkan anaknya.

Nah, berbicara tentang salah satu profesi di bidang kesehatan ini, ada kisah menarik dari perjuangan sosok bidan cantik yang bertugas di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo.

Yaitu, sukses menjalankan tugasnya sebagai abdi kesehatan di rumah sakit milik Pemerintah Kota Gorontalo, menyemelatkan nyawa ibu dan anak yang tengah mengalami insiden hebat.

Dia siapa lagi kalau bukan Rahmawati Ibrahim, wanita kelahiran 05 Januari 1993 jebolan Poltekkes (Politeknik Kesehatan) Gorontalo tahun 2013.

Tugas yang Ia lakoni sebagai bidan tentu tidak mudah, meski saat itu Ia terlibat langsung bersama tim dokter untuk menyelamatkan seorang ibu, menjalani persalinan di ruang operasi RSAS Kota Gorontalo.

Hal yang tak terduga terjadi di tengah proses penanganan dan pelayanan, diberikan petugas kesehatan kepada pasien yang hendak melahirkan.
Pasien mengalami pendarahaan hebat, kondisi tekanan darah menurun drastis dan sangat membutuhkan pertolongan keluarga pasien.

Sayang, tantangan yang dihadapinya bersama tim persalinan RSAS Kota Gorontalo, tidak sesuai harapan. Pasien tidak didampingi keluarganya, bahkan sang suami karena sudah berpisah.

Mau tidak mau Ia harus menggantikan posisi keluarga pasien, mencari pertolongan donor darah, mendatangi PMI Kota Gorontalo, menghubungi UGD atas pertolongan code blue dan berkoordinasi dengan dokter.

“Ibu adalah segalanya. Melihat kondisi pasien yang saat itu membutuhkan pertolongan, berbagai cara kami lakukan untuk mendapatkan pertolongan terhadap pasien ..,”

“Sampai menangis, kami tim terus berupaya sebaik mungkin sambil berdoa. Apalagi dalam posisi tak ada keluarga dan suami, mendampingi pasien ..,”

“Tugas dan tanggungjawab semampunya kami laksanakan, sampai menggantikan posisi keluarga pasien menyelematkan pasien dari kondisi kritis ..,”

“Alhamdulillah, berkat kerja tim, usaha dan berdoa kepada Allah SWT, nyawa pasien dan bayinya terselamatkan ..,”

“Pesan saya, berbaktilah dengan setinggi-tingginya kepada Ibu, karena perjuangan dan kasih sayang Ibu tak pernah memperhitungkan nyawa sendiri,” ungkapnya.

Pengalaman yang Ia dapatkan selaman menjalani tugas sebagai abdi kesehatan di RSAS, Ia katakan tidak luput dari dukungan dan didikan jajaran RSAS Kota Gorontalo.

“Keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugas, bukan dari hasil perjuangan sendiri. Akan tetapi, bagian dari peran serta orang-orang di sekitar kita ..,”

“Seperti tugas yang saya jalani sebagai bidan, tidak luput dari dukungan dan didikan keluarga besar RSAS Kota Gorontalo dan keluarga pasien, terima kasih atas semuanya,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan