IAIN Sultan Amai Segera Beralih Status Jadi UIN, 17 Desember Tim Kemenag Lakukan Assesment

oleh
Fakultas persiapan yang dibuka seiring dengan peralihan status IAIN Sultan Amai Gorontalo menjadi UIN.[foto_istimewa]
banner 468x60

HABARI.ID I “Euforia” menyambut peralihan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), kian terasa.

Beberapa fakultas, terlebih fakultas yang baru dibuka (fakultas persiapan), sudah menyematkan identitas UIN Sultan Amai Gorontalo di papan nama fakultas. Selain Fakultas Humaniora, ada juga Fakultas Sains dan Kesehatan yang dipersiapkan seiring dengan peralihan status.

Kampus ini kelak akan memiliki 6 fakultas; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah (Hukum), Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Fakultas Ushulludin dan Dakwah, Fakultas Humaniora dan Fakultas Sains dan Kesehatan.

“Rencananya tim assesment yang terdiri dari 4 orang dari Kementerian Agama akan melakukan pengecekan dan verifikasi pada tanggal 17 Desember mendatang,” ungkap Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. Lahaji yang berhasil dihubungi Sabtu (14/12/2019).

Untuk pengajuan proposal dan borang, kata Dr. Lahaji, sudah dilakukan jauh sebelumnya. “Sebelumnya, kami juga sudah melakukan presentasi di pusat terkait alih status ini. Dan responnya baik, dengan melihat penilaian dari pusat sudah mencapai 303, ini sudah diatas nilai standar,” katanya.

Dengan akan beralihnya status IAIN Sultan Amai menjadi UIN ini, maka di Indonesia Timur memiliki 2 perguruan tinggi Islam negeri; UIN Alaudin Makassar dan UIN Sultan Amai Gorontalo.

“Tentu saja, terwujudnya UIN ini berkat kerjasama yang baik antar lembaga, termasuk pemerintah kabupaten Gorontalo dan pemerintah provinsi Gorontalo serta beberapa lembaga terkait lainnya,” kata Rektor.

Ia juga berharap agar langkah peningkatan mutu lembaga pendidikan, dapat terus didukung oleh seluruh pihak.

Sementara itu, tim kerja persiapan alih status, Arfan Nusi menuturkan bahwa persiapan ini telah memasukkan rencana penambahan 2 fakultas baru dengan konsentrasi ilmu umum; Fakultas Sains dan Kesehatan, dan Fakultas Humaniora.

“Rencananya tim Kementerian Agama yang akan melakukan assesment terdiri dari Inspektorat Jendral Kementrian Agama RI dan Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, sekaligus melihat perkembangan pembangunan yang ada kampus ini,” jelas Arfan.

Dari informasi lain yang dihimpun awak habari.id, kampus yang ada di Limboto Barat, kabupaten Gorontalo, akan menjadi kampus induk. Sementara kampus yang ada di kota Gorontalo, bakal dijadikan kampus untuk program Pascasarjana.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan