Hujan Lebat, Angin Kencang, Pohon Tumbang, BMKG: Curah Hujan Terus Meningkat Hingga Maret

oleh
Hujan lebat disertai angin kencang, menyebabkan pohon tumbang di jalan A. Wahab, Kota Limboto, Selasa (10/12/2019). Pohon tumbang akibat hujan dan angin kencang ini, juga sempat perobohkan pohon di jalan Samaun Pulubuhu, Limboto Barat.[foto_istimewa]
banner 468x60

HABARI.ID I Curah hujan di Gorontalo terus meningkat, beberapa hari bekalangan ini. Sesuai prediksi BMKG Gorontalo hujan akan terus terjadi hingga Maret tahun depan.

Data yang dilansir BMKG memperlihatkan curah hujan di Kabupaten Gorontalo akan terus terjadi hingga malam hari.

Saat diwawancarai Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Metereologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo, Wahyu Guru Imantoko menjelaskan, bahwa curah hujan akan terjadi pada tiga hari mendatang dengan intensitas yang cukup tinggi namun dengan durasi yang masih terbilang relatif normal.

“Hujannya memang tak terlalu lama, tapi akumulasi curah hujannya akan selalu lebat, untuk sekarang hujan akan lebih sering terjadi pada siang hari hingga malam hari. Ini akan terus berlangsung bahkan durasinya akan lebih meningkatkan lagi,” ungkap Wahyu.

BMKG juga memprediskikan pada tanggal 11 dan 12 Desember, wilayah Kabupaten Gorontalo dan sekitarnya akan diguyur hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di siang hingga sore hari.

Wilayah yang diperkirakan akan mengalami hujan yang cukup lebat diantaranya kecamatan Tibawa, Asparaga, Boliyohuto, Limboto, dan Batudaa.

Sementara itu, hujan lebat yang terjadi Selasa (10/12/2019) siang, juga memunculkan genangan air di sejumlah kawasan di kota Limboto.

Hujan lebat di wilayah Kota Limboto, Selasa (10/12/2019), juga mulai memunculkan genangan air di sekitar Pasar Sentral Limboto.[foto_istimewa]
Dari pantauan yang dilakukan awak habari.id di beberapa ruas jalan di Limboto pasca hujan lebat, genangan air terjadi di jalan depan Kantor Pamong Praja Kabupaten Gorontalo, ruas jalan menuju pasar Central Limboto, depan Telkom Gorontalo, dan beberap ruas jalan lain di seputaran menara Limboto.

Genangan air hujan setinggi mata kaki hingga betis orang dewasa itu, mulai menganggung aktifitas masyarakat. Menurut Arief warga Tenilo, Limboto, dirinya terpaksa harus balik arah menghindari genangan air.

“Saya terkadang harus putar arah jika ingin menuju pasar Limboto, sebab biasanya jika gengangannya sudah tinggi, sering membuat motor saya mati di saat mencoba menerobos genangan tersebut,” ungkap Arief.

Sekurangnya 3 kali hujan lebat dengan durasi 1 hingga 2 jam. Akibat hujan yang disertai aingin kencang, satu lagi pohon di ruas jalan A. Wahab, Limboto, tumbang. Peristiwa yang sama sempat terjadi di jalan Samaun Pulubuhu pada Jum’at (06/12/2019).(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan