Eduart Wolok, Di Bawah Senja Bajo Mencari Solusi Memberi Motivasi

oleh
bajo
Habari.Id.
banner 468x60

HABARI.ID, KAMPUS I Desa Bajo memang istimewa. Selain memiliki kekayaan alam bawah laut, Desa Bajo menjadi tempat berinspirasi bagi semua kalangan. Tidak terkecuali DR. Ir, Eduart Wolok, ST. MT, Rektor UNG yang hadir mencarikan solusi dan memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa KKN Kolaboratif UNG, Sabtu (23/07/2022).

Rasa lelah Eduart dari perjalanan Kota Gorontalo menuju Kabupaten Boalemo dengan jarak tempuh sekitar 121 Km, seketika hilang saat dirinya disambut baik masyarakat dan seluruh mahasiswa KKN Kolaboratif.

Suasana saat itu cair, tak ada sekat antara Eduart dengan seluruh mahasiswa ketika mereka duduk diskusi di bawah langit senjat Desa Bajo, mencari solusi atas kendala yang dihadapi mahasiswa KKN Kolaboratif.

Mahasiswa menyampaikan pernyataan, saran dan kendala sementara Eduart memberikan solusi juga motivasi, atas program kerja yang dijalankan mahasiswa KKN Kolaboratif.

Santai tapi serius. Berncada dan tertawa bersama menjadi sebuah spirit baik untuk Eduart dan mahasiswanya, demi mencapai hasil terbaik dari tugas mulia di wilayah pesisir Boalemo itu.

“Sebelumnya, belum ada model KKN seperti ini. Nanti kedepannya pada KKN selanjutnya yang modelnya kolaborasi seperti ini, maka kalian yang sekarang bisa menjadi narasumber ..,”

“Untuk menyampaikan apa yang sudah dilaksanakan. Apalagi dalam waktu dekat ini akan ada penanda tanganan MoU, antara Unsrat, Universitas Tadulako, Universitas Pattimura dan Universitas Khairun tentang bidang kelautan dan perikanan ..,”

“Nanti KKN nya akan kolaborasi dengan hal tersebut atau bidang itu. Kenapa demikian? karena kalau KKN hanya UNG saja, maka hasanahnya tidak terlalu kaya ..,”

“Misal seperti saat ini, KKN Kolaboratif antara UNG dengan UGM. Artinya, kita (mahasiswa UNG.red) tidak hanya belajar mengimplementasikan, tetapi bisa belajar langsung dari teman teman di UGM ..,”

“Sekaligus kita bisa mengukur. Misal, kita sama jurusan dengan mahasiswa di UGM, namun dalam membahas sebuah persoalan kita berbeda metode dengan mahasiswa UGM. Maka pertanyaannya, apakah kita pernah mendapatkan metode yang digunkana mahasiswa UGM? ..,”

“Kalau belum pernah dapat metode seperti itu, maka akan menjadi feedback untuk jurusan. Sehingga, ketika kalian balik atau penarikan, itu bukan hanya tentang apa yang sudah kalian lakukan disini ..,”

“Tetapi menjadi feedback untuk jurusan,” jelas Orang Nomor Satu di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Gorontalo itu, sembari menanyakan apakah ada atau tidak kendala yang dihadapi mahasiswa UNG selama KKN.

Dari penjelsan singkat dan pertanyaan Eduart tersebut, seorang mahasiswa pun mengatakan bahwa program sosialisasi atau penyuluhan teknologi Basmingro, menjadi program yang menarik.

“Desa Bajo ini terkenal dengan budidaya tanaman rumput laut. Namun kendala yang sering dihadapi masyarakat adalah, ketika rumput laut terkena penyakit ice-ice. Sehingga, aktivitas budidaya rumput laut pun terpaksa mereka hentikan ..,”

“Bahkan akibat dari penyakit ice-ice itu, penghasilan dari budidaya rumput laut masyarakat Desa Bajo berkurang,” ungkap seorang mahasiswi kepada Eduart.

Eduart sendiri menanggapi dengan positif permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN, bahkan Eduart sendiri memotivasi mahasiswanya untuk memecahkan solusi dari persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Kalian harus memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat petani rumput laut, karena penyakit ice-ice ini mempengaruhi kesejahteraan mereka juga ..,”

“Nah, program Basmingro ini adalah upaya untuk meningkatkan produksi rumput laut, bagi pembudidaya rumput laut. Bahkan bisa mengatasi penyakit ice-ice pada rumput laut, maka saya minta harus serius ya,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan