Dari Limbah Menjadi Laba

oleh
limbah
Habari.Id.
banner 468x60

HABARI.ID, KAMPUS I Lezatnya daging Lobster sebanding dengan harga jualnya dipasaran, dari kisaran Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu per kilo gram. Tak heran budidaya hewan bernama ilmiah Nephropidae ini, membutuhkan modal besar dan memiliki harga jual tinggi.

Menariknya banyak yang belum tahu tentang manfaat Lobster, khususnya dari sisi luar atau cangkang yang dapat memberikan manfaat untuk tumbuhan, serta meningkatkan penghasilan warga berprofesi petani.

Sebut saja Kompos Cangkang Lobster. Satu diantara berbagai rencana program kerja mahasiswa KKN Kolaboratif UNG (Universitas Negeri Gorontalo), yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat berprofesi petani di Desa Bajo.

Selain itu, pembuata Kompos Lobster ini tidak membutuhkan modal besar bagi petani di pesisir Kabupaten Boalemo tersebut. Begitu kata Rektor UNG DR. Ir. Eduart Wolok, ST, MT, saat berdiskusi dengan mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Bajo Sabtu (23/07/2022).

Ia jelaskan, bahwa rencana program kerja Kompos Lobster tersebut akan menjadi kabar gembira bagi masyarakat petani di Desa Bajo.

“Karena mereka (masyarakat petani.red), kedepannya tidak akan lagi kesulitan dengan pupuk. Disisi lain, limbah cangkang lobster ini akan menjadi laba bagi petani. Karena limbah cangkang lobster yang sudah jadi kompos tersebut, bisa mereka jual,” ujarnya.

Eduart berharap, sosialisasi pembuatan kompos cangkang lobster tersebut dapat dimaksimalkan mahasiswa KKN Kolaboratif UNG. Sehingga, apa yang disampaikan pada sosialisasi tersebut tidak hanya dapat dipahami masyarakat, akan tetapi bisa mereka implementasikan.

“Program sosialisasi pembuatan pupuk kompos ini memanfaatkan limbah cangkang lobster, sebagai salah satu bahannya karena telah diketahui bahwa kulit crustacea udang, kepiting, dan lobster, mengandung kitin yang telah terbukti dapat memperbaikii struktur tanah dan dapat membuat tanah menjadi lebih subur ..,”

“Adanya program ini diharapkan dapat mendukung program lingkungan, tentang penanaman tumbuhan bernilai ekonomis dengan penyedian pupuk organik yang dihasilkan sendiri. Serta bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan