Calon Gubernur Itu Diuji oleh Gubernur

oleh
doktor
Dalam ujian promosi Doktor, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat diuji oleh eks Penjabat Gubernur Gorontalo, Prof. DR. Zudan Arif Fakrullah, SH. MH, sebagai penguji eksternal.
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Senin (28/03/2022) menjadi momen berbahagia bagi dirinya. Disaksikan ribuan mata melalui siaran langsung sosial media, dan dihadiri langsung ratusan undangan serta mendapatkan banyak ucapan selamat dari berbagai kalangan.

Dia bukan lain adalah kandidat Doktor, yang tengah mengkuti Ujian Promosi untuk memperoleh gelar Doktor dalam bidang antropologi, Marten Taha, Calon Gubernur Provinsi Gorontalo yang diuji Gubernur Provinsi Gorontalo (eks penjabat), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH sebagai penguji eksternal.

Dalam ujia promosi Doktor Antropologi yang dijalani Marten Taha di Universitas Hasanuddin Makassar, menghadirkan Maha Guru amat terpelajar Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si, sebagai pimpinan sidang. Kemudian Maha Guru amat terpelajar Prof. Dr. Mahmud Tang, MA, sebagai promotor.

Selanjutnya Maha Guru amat terpelajar Prof. Dr. Munsi Lamppe, MA dan Maha Guru amat terpelajar Prof. Dr. Arifin, MS, masing-masing sebagai pendamping Promotor.

Serta Maha Guru amat terpelajar Prof. Dr. Muhammad Akmal Ibrfahmi, M.Si, Amat terpelajar Dr. Muhammad Basir Said, MA, Amat terpelajar Dr. Safriadi, M.Si masing-masing sebagai penguji internal.

Terakhir adalah Maha Guru amat terpelajar Prof. Dr. Zudan Arif Fakrullah, SH. MH, sebagai penguji eksternal yang hadir melalui virtual.

Dalam perjalanan ujian promosi Doktor bidang antropologi, Wali Kota Gorontalo Dua Periode itu berhasil menjawab seluruh pertanyaan yang disampaikan penguji.

Tidak terkecuali eks Penjabat Gubernur Provinsi Gorontalo, akrab disapa Prof Zudan, yang mengapresiasi ujian promosi Doktor oleh Marten Taha serta menangkap dua dimensi dari judul disertasi Marten Taha, pertama dimensi ilmiah dan kedua amaliah.

“Jadi pandangan saya disertasi ini memenuhi dua syarat, yakni syarat ilmiah dan amaliah. Karena apapun bentuk tulisan di program Doktor, yang pertama harus akademik dan ada nilai-nilai baru serta teori-teori baru. Kedua harus memberikan kemanfaatan atau sifat amaliah. Jadi ilmunya amaliah dan amalnya ilmiah, semoga ini bisa terus dikembangkan oleh promovendus ..,”

“Pertanyaan saya, terkait dengan aspek ilmiah dan amaliahnya. Kebijakan publik yang sifat antropologis seperti ini, berbasis pada program kegiatan masa jangka waktu para pejabatnya. Nah, bagaimana dalam perspektif teoritik dan perspektif praktikal promovendus bisa menjaga kebijakan ini menjadi kebijakan yang berkelanjutan ..,”

“Karena sembilan program gratis ini, memiliki nilai kemanfaatan sosial yang tinggi. Maka dengan memiliki nilai sosial yang tinggi, program ini tidak boleh berhenti di tengah jalan ..,”

“Tetapi, siapa bisa menjamin, karena di tahun 2024 Pak Wali Kota Gorontalo atau promovendus habis masa jabatannya. Tentu pejabat yang baru ingin membangun legacynya sendiri. Nah, bagaimana dalam teoritik dan praktikal promovendus bisa menjaga kebijakan publik ini berkelanjutan,” jelas Prof Zudan bertanya pada Marten sebagai Promovendus.

Menjawab pertanyaan Prof Zudan sebagai penguji eksternal, Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini jelaskan bahwa pertanyaan yang disampaikan penguji eksternal sangat erat kaitannya dengan persoalan birokrasi.

Karena birokrasi itu secara periodik berganti, dan sebagai pencetus atau penggagas program tersebut Ia tidak ingin program tersebut hany berlaku disaat Ia menjabat sebagai Wali Kota Gorontalo.

“Promovendus akan melakukan kajian lebih lanjut dan membentuk tim dalam rangka membentuk branding terhadap program ini, sehingga kedepan program ini menjadi milik masyarakat ..,”

“Kemudian, bagaimana peran daripada nilai kearifan lokal dalam rangka memnanamkan nilai kebijakan ini kepada masyarakat. Memang kebijakan hanya dilakukan mengandalkan peran pemerintah, sangat sulit diterima masyarakat secara utuh. Maka harus kita libatkan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakt dan Tokoh Adat ..,”

“Nilai-nilai ini harus disinergikan dengan kebijakan pemerintah, sehingga kelompok yang menjadi Tokoh di lingkungan masyarakat, bisa menyosialisasikan kepada masyrakat ..,”

“Apalagi masyarakat Kota Gorontalo itu merupakan mereka yang sangat menghargai para orang tua dan Tokoh. Peran dari masyarakat yang ada di Kota Gorontalo sangat penting, karena masyarakat menganut pada nilai kitabullah,” pungkasnya Marten, menjawab pertanyaan Prof Zudan.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan