BBM dan LPG Masih Mahal!

oleh
Pembukaan Muscab VII DPC IV Hiswana Migas Gorontalo.[foto_istimewa]
banner 468x60

HABARI.ID I Bahan bakar minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG), di Gorontalo, khususnya di wilayah kota Gorontalo, masih terbilang mahal.

Ini diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya ritel-ritel atau pengecer BBM dan LPG di setiap wilayah, menaikkan harga lebih dari nilai harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh pertamina.

“Contohnya, harga LPG yang ditetapkan di pangkalan Rp 18.000, pengecer menaikan sampai melebihi HET …”

“Ini yang kami harapkan, bisa dijadikan perhatian bagi Hiswana Migas Gorontalo untuk memperkuat kerjasama dengan masing-masing Pemerintah Daerah khususnya Kota Gorontalo,” ungkap General Manager MOR VII PT. Pertamina, Chairul Alfian Adin pada kegiatan Musyawarah Cabang (Mucab) VII DPC IV Hiswana Migas Gorontalo, Rabu (04/09/19).

Ia menginginkan adanya kerjasama antara Pemerintah Kota Gorontalo dengan Pertamina dan Hiswana Migas, guna menata ritel penjual BBM di pinggiran jalan. Seperti melakukan pendataan terhadap pengecer BBM.

“Kalau pengecer beli di pangkalan, pasti ada batasan 30 persen. Namun konsumen beli di pengecer, sudah tidak sesuai lagi, ada Rp 25.000 hingga Rp 30.000, apakah ini bisa kita kontrol. Maka dari itu sangat dibutuhkan adanya kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Pertamina dan Hiswana Migas,” ungkpanya.

Usulan itu mendapat respon baik dari Wali Kota Gorontalo, Marten Taha. Saat memberi sambutan pada kegiatan tersebut, Marten mengatakan pemerintah kota Gorontalo akan bekerjasama dengan Peratamina dan Hiswana Migas Gorontalo, untuk mendata seluruh ritel baik yang menjual gas atau BBM.

“Upaya yang kami lakukan nanti dengan Pertamina dan Hiswana Migas, untuk mencegah terjadinya lonjakan harga BBM dan LPG,” jelas Marten.(4bink/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan