Thariq Ajak Siswa SD Jadi Juru Bicara ‘Bahaya Merkuri di Gorontalo Utara’

oleh
banner 468x60

HABARI.ID I Sebagai daerah yang memiliki kawasan pertambangan rakyat, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara tak henti-hentinya mengkampanyekan bahaya penggunaan zat merkuri terhadap lingkungan.

Salah satu langkah strategis untuk mengkampanyekan hal itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara mengajak siswa sekolah dasar untuk menjadi agen-agen kampanye dari bahaya merkuri.

Lewat Lomba Bercerita siswa-siswa tersebut diberikan kesempatan berbicara tentang bahaya penggunaan merkuri pada aktivitas pertambangan serta dampaknya terhadap lingkungan dan hayati di sekitarnya.

Plt. Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu mengatakan, keikutsertaan siswa dalam agenda melindungi lingkungan tersebut diharapkan mampu memberikan kesadaran sejak dini kepada masyarakat Gorontalo Utara.

“Ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, jadi siswa-siswa ini kita asah untuk menjadi agen-agen pelindung dari lingkungan kita..,”

“Kesadaran sejak dini itu pastinya akan membuat masa depan Gorontalo Utara menjadi lebih baik, karena mereka sudah paham tentang bahaya tersebut bahkan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar,” jelasnya.

Merkuri atau yang lebih dikenal dengan nama air raksa ini merupakan senyawa yang terkandung di dalam batu-batuan, air, udara, dan tanah. Merkuri sering digunakan menjadi zat untuk meningkatkan daya serap emas yang terkandung pada tanah pertambangan.

Merkuri ini menjadi salah satu dari 10 senyawa paling beracun, dan masuk menjadi 1 dari 3 jenis logam yang paling berbahaya.

Pada proses pertambangan emas tradisional, merkuri dicampur dalam tanah atau batu yang mengandung emas. Nantinya dengan bantuan merkuri ini emas dalam tanah tersebut akan terserap. Pada proses penyaringan, kandungan merkuri lain akan terbuang bersamaan dengan air pada proses pengolahan emas.

Merkuri yang terbuang tersebut akan mengendap ke dalam tanah atau mengalir ke sungai hingga menuju lautan. Sungai yang dialiri merkuri akan mengalami kerusakan pada ekosistemnya dan mencemari air. Demikian halnha di lautan, merkuri yang terbuang ke lautan akan merusak biota laut.

Plt. Bupati Gorontalo Utara mengatakan, aktivitas pertambangan tradisional telah memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Tetapi dirinya mengingatkan agar penggunaan zat tersebut harus dipertimbangkan dengan bijak sebab berdampak pada kesehatan dan lingkungan.

“Ini berdampak pada kesehatan, bisa keracunan, gangguan kesehatan, bahkan mengganggu perkembangan janin…

“Untuk itu pentingnya penyadaran ini, maka nanti siswa-siswa ini diajak pada kampanye-kampanye lainnya, karena ini bisa jadi angin segar sebab yang turun langsung mengingatkan adalah penerus masa depan daerah kita,” ungkap Thariq. (Wi/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan