HABARI.ID I Kesulitan mendapatkan air bersih, menjadi salah satu dampak yang ditimbulkan akibat kemarau yang berkepanjangan yang melanda beberapa wilayah di Gorontalo.
Di kecamatan Boliyohuto, warga terpaksa harus merogoh kocek hanya untuk mendapatkan air bersih yang dibeli dari pengusaha.
Kondisi ini, mengharuskan pemerintah kabupaten Gorontalo bertindak cepat. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, terutama warga yang terdampak kekeringan, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menginstruksikan aparat untuk terus mendistribusikan air bersih.
Terkait dengan penanganan krisis air bersih, Bupati mengingatkan kepada aparat agar dapat membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Bupati juga menegaskan, bahwa yang menjual air hanyalah pengusaha dan bukan aparatnya yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan.
“Kalau pun ada yang menjual air, itu adalah pengusaha. Bagi pihak yang menyoroti tentang hal ini, sebaiknya ditunjang dengan data yang benar …”
“Supaya kami pemerintah dapat menanganinya dengan baik,” sentil Nelson, menanggapi sorotan salah seorang anggota legislatif mengenai jual beli air di Boliyohuto, Senin (16/9/2019).
Nelson menegaskan, unsur yang ditugaskan memberikan pelayanan air bersih, dirinya telah memerintahkan Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PDAM Kabupaten Gorontalo.
Pihaknya juga sudah meminta Balai Wilayah dan Kepolisian untuk membantu dalam penyaluran air bersih.
Sementara itu, pihak BPBD melalui Farid Taha mengatakan, pelayanan air bersih kepada masyarakat kabupaten Gorontalo saat ini dibagi sesuai zonasi.
“Untuk pelayanan air bersih ini, kita sudah membagi jadwal. Pelayanan air bersih ini melibatkan BPBD, Dinas Sosial, PDAM dan dari Kepolisian,” terang Farid.
Dari 19 kecamatan di kabupaten Gorontalo, Farid menyebut ada 17 kecamatan yang terdampak kemarau panjang. Untuk penyaluran air bersih akan dilakukan setiap hari.(fbd/habari.id)
