Ada Jejak Sesar Aktif di Wilayah Kota!, Perlu Ada Konsep Mitigasi Bencana

oleh
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Gorontalo, Meydi Silangen
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA – Jejak sesar atau “Fault Trace” yang juga kerab disebut garis sesar atau “Fault Line”, terdapat di dua wilayah Kota Gorontalo, masing-masing Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Hulonthalangi. Perpotongan dari bidang sesar dengan permukaan tanah ini, sempat menjadi pembahasan di rapat lintas sekotoral dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Badan Pertahanan Negara RI, dan Pemerintah Kota Gorontalo, Selasa (23/04/2019), di Jakarta.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Gorontalo Meydi Silangen, keberdaan Sesar Aktif di dua kecamatan tersebut, menjadi hal yang sangat krusial.

“Kami pun sudah mengusulkan beberapa rencana terkait dengan hal ini di hadapan kementerian terkait,” ujar Novi. Antisipasi dan penanganan serius, terlebih menyangkut upaya meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan Sesar Aktif itu, sangat penting untuk dilakukan.

Sehingga perlu ada pengaturan di wilayah tersebut, seperti membatasi untuk daerah-daerah yang belum menjadi ancaman gempa. Kemudian, mengosongkan pembangunan di lokasi sesar aktif tersebut di dua kecamatan, atau bebas bangunan.

“Sayang kondisi sekarang di kawasan sesar aktif ini sudah banyak bangunan, sehingga membuat Pemerintah Kota Gorontalo sedikit sulit untuk melakukan langkah-langkah pengamanan atau pun mitigasi bencana. Kecuali, masyarakat pemilik bangunan mempunyai kesadaran, barulah kami siap mensosialisasikan hal itu,” terang Novi.

Kalau pun tidak demikian, maka Pemerintah Kota Gorontalo akan mengakomodir, apa-apa saja langkah yang akan dilakukan. Contoh kalau ada gempa, titik kumpulnya dimana dan jalur evakuasi warga akan diperjelas. “Dan semua rencana program ini tentunya diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Gorontalo,” tutur Novi.(abink/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan